SURIAH UTARA (voa-islam.com) - Sumber-sumber informasi terpercaya mengatakan bahwa angkatan udara AS bergantung pada jaringan mata-mata di tanah Suriah yang menyediakan lokasi dari Jabhat Fateh al-Sham (JFS) dan para jihadis asing, Zaman Al-Wasl melaporkan hari Selasa (24/1/2017).
Sumber itu, yang menolak untuk mengungkapkan nama-Nya untuk masalah keamanan, mengatakan kepada Zaman al-Wasl bahwa bukti terbesar dari keberadaan agen mata-mata itu adalah penargetan terbaru terhadap komandan di Jabhat Fateh al-Sham meskipun perlindungan dan keamanan tingkat tinggi terhadapnya. Komandan tersebut tidak menggunakan ponsel atau media sosial apa pun.
Sumber tersebut, yang dekat dengan Jabhat Fateh al-Sham, menyatakan bahwa para mata-mata untuk koalisi internasional pimpinan AS memfoto markas para petugas komando pertama dan serangan udara kemudian menargetkan komandan JFS di Sarmada dan Saraqib.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pesawat pengintai mengikuti sang komandan dari saat mereka meninggalkan markas dan kemudian koalisi menargetkan mereka ketika mereka masih dalam perjalanan.
Sumber tersebut mengatakan bahwa telepon selular adalah "mata-mata pertama" karena telepon seluler telah digunakan dalam beberapa kasus untuk menentukan lokasi komandan Jabhat Fateh al-Sham atau jihadis asing untuk memungkinkan aliansi untuk mengeksekusi serangan udara terhadap mereka.
Sumber itu, yang bekerja di bidang keamanan di Suriah utara, menunjukkan bahwa koalisi mengamati dan menargetkan semua orang yang berurusan dengan Jabhat Fateh al-Sham, komandan dan anggota JFS, selain pejuang asing yang tidak terkait dengan kelompok. Sumber itu mengatakan kepada Zaman al-Wasl, Abu mosaab al-Jazairi, yang memimpin kelompok pejuang asing yang tidak berada di bawah JFS, baru-baru ini ditargetkan dalam serangan udara di sebuah desa di Suriah utara.
Sumber itu membantah bahwa ada rencana keamanan apa pun yang dapat melindungi para komandan Fateh al-Sham dan anggotanya dari serangan udara koalisi karena "Badan-badan Intelijen internasional menembus jajaran kelompok ini." Sumber itu menambahkan bahwa koalisi memiliki koordinat kebanyakan markas-markas faksi oposisi dan memasukan lokasi tersebut dalam rencana serangan udara.
AS menargetkan kamp pelatihan di provinsi Idlib yang membunuh lebih dari 100 pejuang Jabhat Fateh Al-Sham, Kamis lalu menurut juru bicara Pentagon. serangan udara baru-baru ini datang ketika anggota kelompok oposisi Suriah yang didominasi oleh faksi FSA berkumpul di Astana untuk pembicaraan damai dengan rezim Suriah. (st/ZW)