NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Setidaknya 68 tentara Kenya tewas dalam serangan Jum'at subuh di kamp mereka oleh pejuang Al-Shabaab di Somalia, menurut sumber militer.
Dua peleton terdiri dari 72 prajurit selamat setelah komandan mereka memerintahkan bahwa mereka mundur, sementara dua peleton lainnya, kemungkinan karena kesalahan komunikasi, harus berjibaku melawan Al-Shabaab, menderita korban jiwa besar-besaran sebelum kamp tersebut dikuasai. Sebuah kompi, dalam militer, memiliki empat peleton, masing-masing dengan 36 prajurit.
Sumber militer tingkat atas membeberkan rincian rahasia dari penyergapan horor, tembak-menembak intens yang mengikutinya dan upaya oleh negara untuk menyembunyikan skala kerusakan.
Tiga puluh mayat dipindahkan dari Pangkalan Udara Moi di Eastleigh, Nairobi ke Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Memorial menggunakan mobil dengan plat nomer sipil, tiga orang dengan akses istimewa mengatakan dalam wawancara terpisah.
Lebih banyak mayat lagi diperkirakan telah diterima oleh militer sepanjang Jum'at malam dan Sabtu pagi dari kamp Kulbiyow yang hancur.
"Ini adalah adegan mengerikan," salah satu perwira mengatakan kepada The Standard, Ahad (29/1/2017) menambahkan bahwa serangan itu erat mencerminkan serangan tahun lalu di El Adde, di mana 173 tentara Kenya tewas.
Helikopter-helikopter militer membawa mayat ke pangkalan udara yang berada di seberang kota sebelum dipindahkan dengan jalan darat ke kamar jenazah, seolah-olah untuk mengurangi kontak dan informasi mengenai kerugian.
Kerugian yang sebenarnya dari serangan Kolbiyow lebih dari apa yang kelompok Al-Shabaab sebelumnya telah dilaporkan yang berjumlah 57 tentara.
Itu adalah pernyataan yang langka, mungkin karena tidak memiliki cukup ruang dan waktu untuk menilai kerusakan yang disebabkan karena tekanan bala bantuan yang segera merespons.
Para prajurit yang tewas berasal dari Kenya Rifles (KR) 75 di Embakasi hanya bulan lalu telah ditarik dari kamp tersebut, yang dekat dengan perbatasan Kenya, untuk digantikan oleh peleton dari Mariakani Barracks - dikenal di kalangan militer Kenya disebut sebagai KR 15.
KDF mengaku hanya sembilan tentara, dua perwira dan tujuh prajurit, yang tewas dalam serangan Kulbiyow dalam pernyataan yang dikeluarkan pada sekitar pukul 20:30 pada hari Jumat. Sejak itu muncul bahwa pernyataan itu dikirim ketika lebih dari selusin mayat telah diterima di Pangkalan Udara Moi.
Sumber the Standarmedia Kenya, yang tidak bisa disebutkan namanya karena protokol militer tidak mengizinkan mereka untuk berbicara kepada media, mengatakan KDF mengambil alih kamp tadi malam dari Al-Shabaab dengan bantuan dari pasukan udara dan tanah yang dipanggil dari Kenya.
Setidaknya 70 militan Al Shabaab dilaporkan telah tewas dalam pertempuran sengit sebelum kamp itu direbut kembali oleh KDF.
Serangan terhadap markas militer Kenya di Kulbiyow dimulai pada sekitar pukul 05:00 pagi pada hari Jum'at ketika dua kendaraan yang penuh dengan bahan peledak yang dikemudikan oleh pembom jibaku ke dalam penghalang yang mengarah ke kamp.
Ledakan itu mengoyak kamp, menghancurkan barikade karung berisi pasir. Puluhan pejuang Al-Shabaab di truk pick-up dilengkapi dengan artileri berat, menyerbu dan menembaki tentara hingga akhirnya 67 diantaranya tewas di tangan Al-Shabaab.
Tidak seperti di penyergapan El Adde, dua komandan memerintahkan pasukan mereka untuk mundur dan berlindung sebelum membuat formasi untuk melawan musuh. Adalah tradisi militer untuk tetap dalam peleton Anda dan mengambil petunjuk hanya dari komandan Anda. (st/sm)