View Full Version
Sabtu, 11 Feb 2017

Rusia Mungkin Akan Serahkan Edward Snowden ke AS sebagai 'Hadiah'

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan menyerahkan whistleblower terkenal Amerika Edward Snowden ke AS sebagai "hadiah" kepada Presiden Donald Trump, badan-badan intelijen AS telah mengklaim.

Mengembalikan whistleblower NSA tersebut adalah salah satu dari banyak rencana yang pemerintah Putin sedang pertimbangkan untuk "menjilat" presiden Amerika Serikat yang baru, NBC News melaporkan Jum'at (10/2/2017), mengutip seorang pejabat senior AS yang telah menganalisis serangkaian laporan intelijen yang sangat sensitif tentang Rusia.

Sumber kedua dalam komunitas intelijen AS mengkonfirmasi laporan itu, mencatat bahwa hal itu telah disebutkan dalam percakapan Rusia dan catatan yang dikumpulkan sejak pelantikan Trump 20 Januari lalu.

Snowden, yang melarikan diri ke Rusia pada 2013, saat ini diburu karena pengkhianatan dan menghadapi tuntutan hingga 30 tahun penjara karena membocorkan rahasia pemerintah. Trump telah menyebutnya sebagai seorang "mata-mata" dan "pengkhianat" yang pantas untuk dieksekusi.

Gedung Putih menolak untuk mengomentari masalah ini tetapi Departemen Kehakiman Trump menyambut baik ekstradisi Snowden.

Juru bicara Putin Dmitry Peskov menolak laporan, menyebutnya sebagai "omong kosong."

Ben Wizner, pengacara Snowden ini di American Civil Liberties Union (ACLU), mengatakan kepada NBC organisasinya tidak menyadari rencana tersebut.

"Tim Snowden tidak mendapatkan tanda-tanda itu dan tidak punya alasan untuk khawatir," kata Wizner.

Sementara itu, Juan Zarate, mantan wakil penasehat keamanan nasional di pemerintahan George W. Bush, memperingatkan Washington untuk berhati-hati dalam menerima kemungkinan tawaran apapun atas Snowden.

"Untuk Rusia, ini akan menjadi kemenangan. Mereka sudah mengekstrak apa yang mereka butuhkan dari Edward Snowden dalam hal informasi dan mereka sudah pasti menggunakan dia untuk mengalahkan Amerika Serikat di luar  kepala dalam hal aktivitas mata-mata dan cyber," kata Zarate.

"Ini akan mengindikasikan hubungan yang lebih hangat dan beberapa keinginan untuk kerjasama yang lebih besar dengan pemerintahan baru, tetapi itu juga tidak akan diragukan lagi menyulut kontroversi dan kasus-kasus di AS sekitar peran pengawasan, peran komunitas intelijen AS, dan masa depan privasi dan kebebasan sipil dalam konteks Amerika," tegasnya."

Spekulasi tentang penyerahan Snowden tumbuh setelah ia mulai mengkritik pemerintah Rusia

Namun, Putin secara pribadi menolak klaim tersebut dan juga membantah laporan bahwa pemerintahnya sedang bekerja sama dengan Snowden.

"Rusia bukanlah jenis negara yang menyerahkan pejuang hak asasi manusia," klaim presiden Rusia tersebut pada Mei 2014. (st/ptv)


latestnews

View Full Version