MOKHA, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Yaman mengambil alih secara penuh kontrol dari kota pesisir Laut Merah, Mokha, pada hari Jum'at (10/2/2017) setelah berpekan-pekan pertempuran mematikan dengan pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka, kata seorang juru bicara.
Sebelum abad ke-19, Mokha adalah pelabuhan dan hub ekspor utama untuk kopi yang ditanam di dataran tinggi dan karena lambang sejarah itu, kota pelabuhan tersebut diperebutkan secara sengit.
"Kami telah selesai dengan Pertempuran Mokha," kata juru bicara angkatan bersenjata Mohammed al-Naqib kepada AFP, menambahkan bahwa pemberontak telah dipaksa untuk kabur melarikan diri dari kota tersebut.
Sumber militer loyalis lain menegaskan bahwa pasukan pemerintah "mengontrol penuh".
Para pemberontak kaki tangan Syi'ah Iran telah melakukan perlawanan sengit di kota itu. Dua puluh empat pemberontak dan delapan tentara loyalis pemerintah tewas dalam pertempuran pada hari Rabu saja.
Puluhan ribu warga sipil terperangkap dalam pertempuran itu. Banyak dari mereka mencari perlindungan di Mokha setelah melarikan diri dari rumah mereka di kota-kota di selatan saat pasukan pemerintah mendorong ke pantai.
Koordinator kemanusiaan PBB di Yaman, Jamie McGoldrick, mengatakan akhir bulan lalu bahwa "sejumlah warga sipil" tewas atau terluka oleh tembakan mortir dan penembak jitu di sekitar Mokha atau oleh serangan udara yang dilakukan dalam mendukung pasukan pemerintah oleh koalisi yang dipimpin Saudi.
Dia mengatakan sebagian besar layanan di kota itu terhenti, termasuk pasokan listrik air.
PBB juga menyatakan keprihatinan warga sipil di Mokha telah sengaja ditargetkan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi selama pertempuran untuk menguasai pelabuhan.
"Laporan kredibel menunjukkan bahwa penembak jitu yang berafiliasi dengan Houtsi menembaki para keluarga yang mencoba untuk meninggalkan rumah mereka di daerah yang dikuasai Houtsi," kata pernyataan itu.
Target berikutnya Hodeida
Pasukan pemerintah telah mengambil dermaga Mokha awal bulan ini tapi ada pertempuran sengit di bagian lain kota sebelum para pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutunya dari pasukan yang setia kepada Ali Abdullah Saleh mundur ke utara utamanya menuju Hodeida, yang masih mereka kuasai.
"Kami sekarang mempersiapkan untuk tahap kedua dari pertempuran untuk pantai tersebut, untuk maju menuju Hodeida," kata juru bicara angkatan bersenjata loyalis pemerintah.
Sebelum pemerintah melancarkan ofensif pada tanggal 7 Januari, pemberontak Syi'ah Houtsi mengontrol hampir seluruh pantai Laut Merah Yaman sepanjang 450km.
Namun dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin Saudi, loyalis telah membuat kemajuan terbesar mereka dalam beberapa bulan pertempuran berat yang telah menewaskan lebih dari 400 pejuang mereka. (st/MEE)