MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Pasukan milisi Syi'ah Irak yang didukung Iran yang tergabung dalam Unit Mobilisasi Populer (PMU) pada hari Senin (12/2/2017) terpaksa kabur dari beberapa bidang setelah pejuang Islamic State (IS) melancarkan serangan yang menewaskan puluhan pejuang Syi'ah pro-pemerintah Irak.
Para milisi, yang lebih dikenal Hashd al-Shaabi, kabur dari wilayah yang dekat dengan Tal Afar dan Sinjar setelah "IS meluncurkan salah satu serangan paling kejam dari sejenisnya dalam beberapa bulan," kata seorang pejabat militer Syi'ah Irak, menambahkan bahwa pejuang IS berusaha untuk mendapatkan kembali kontrol dari rute strategis yang mengarah ke Suriah.
Serangan yang dimulai pada sore hari, menargetkan tiga bidang dan berlangsung sampai subuh, ia menambahkan.
Perkembangan terbaru tersebut datang hanya beberapa hari setelah dua bom jibaku di bagian timur kota Mosul Irak, termasuk salah satu yang menghantam sebuah restoran populer, menewaskan sedikitnya lima orang pada hari Jum'at dan melukai lebih dari selusin orang lain, pejabat militer dan medis mengatakan.
Selain empat orang tewas dalam ledakan restoran, setidaknya 15 orang terluka, kata para pejabat militer dan keamanan Syi'ah Irak.
Sementara itu, tiga tentara termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan di pos pemeriksaan.
Islamic State yang masih mengontrol penuh Mosul barat, daerah perkotaan yang lebih padat penduduknya dibanding bagian timur, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pasukan Irak mengklaim timur Mosul telah dibebaskan dari IS pekan yang lalu, namun demikian serangan dan penembakan periodik oleh IS masih terjadi. (st/TNA)