View Full Version
Selasa, 14 Feb 2017

Anggota Islamic State (IS) Tersangka Pelaku Penembakan di Klub Malam Reina Meminta Dihukum Mati

ISTANBUL, SURIAH (voa-islam.com) - Seorang anggota Islamic State (IS) yang menyerang sebuah klub malam terkenal di jantung Istanbul telah dilaporkan meminta hukuman mati dalam kesaksiannya.

Abdulkadir Masharipov, asal Uzbek, yang menewaskan 39 orang dan melukai 65 orang lain, mengatakan bahwa "akan lebih baik jika ia diberi hukuman mati," harian Sabah melaporkan pada Senin (13/2/2017).

Selama kesaksiannya, Masharipov mengatakan ia adalah anggota dari Islamic State tetapi tidak berpartisipasi dalam serangan oleh IS sebelum serangan Reina.

"Aku ingin menggelar serangan terhadap umat Kristen untuk membalas dendam pada mereka atas tindakan yang mereka lakukan di seluruh dunia. Tujuan saya adalah untuk membunuh orang-orang Kristen. Abu Jihad, yang berada di Suriah, mengatakan kepada saya untuk melakukan serangan di Taksim, mengatakan 'orang Kristen berkumpul di Taksim,'" kata Masharipov, menambahkan bahwa ia tidak bisa melancarkan serangan di Taksim karena langkah-langkah keamanan yang ketat.

"Ada polisi di mana-mana. Aku merubah pikiranku. Aku menelepon Abu Jihad dan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak bisa melakukan serangan itu di sana. Lalu aku pergi untuk mengawasi Reina. Abu Jihad mengirim saya alamat dan foto Reina. Aku terus mengiriminya sms. Saya tidak melihat dia dengan bertatap muka. Aku pergi ke depan Reina dan tidak ada polisi atau keamanan, "katanya.

Masharipov mengatakan bahwa bahwa ia ingin bunuh diri setelah melakukan serangan di Reina, mencatat bahwa ia melakukan itu untuk menghindari ditangkap.

"Ketika saya kehabisan peluru, saya melemparkan dua granat kejut. Aku meletakkan yang ketiga dekat wajahku untuk bunuh diri, tapi aku tidak mati. Saya selamat, tapi aku memasuki Reina untuk mati," katanya, menambahkan bahwa ia tidak menyesali tindakannya. "Aku membalas dendam," katanya.

Setidaknya 39 orang, termasuk seorang polisi, tewas ketika Masharipov menembaki orang-orang yang tengah berpesta merayakan pergantian Tahun Baru di klub malam Reina di kawasan Ortaköy sekitar 01:15 dini hari pada 1 Januari.

Masharipov ditangkap di distrik Esenyurt Istanbul pada 16 Januari malam dan diserahkan ke tahanan pada 11 Februari.

Sementara itu, telah muncul laporan bahwa Masharipov merekam video "perpisahan" sebelum melakukan serangan. Dalam video yang direkam pada 27 Desember 2016, pejuang IS itu terlihat mengatakan ia akan menggelar serangan jibaku, harian Haberturk melaporkan pada 12 Februari

Menurut rekaman itu, Masharipov menyarankan anaknya untuk menjadi seorang pembom jibaku seperti dirinya. Pihak berwenang sedang berusaha untuk menyelidiki apakah video itu direkam oleh istri Masharipov, Zarina Nurullayeva, yang ditangkap pada 4 Februari atas tuduhan "menjadi anggota sebuah organisasi teroris bersenjata" dan "berusaha untuk menghapuskan tatanan konstitusional". Namun demikian, Nurullayeva menyangkal semua tuduhan terhadap dirinya. (st/aby)


latestnews

View Full Version