XINJIANG, CINA (voa-islam.com) - Polisi di Cina telah menembak mati tiga penyerang yang membawa pisau yang menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya di wilayah bergolak Cina barat jauh, Xinjiang, di mana etnis minoritas Uighur hidup di negara itu.
Insiden itu terjadi Selasa (14/2/2017) malam di selatan Pishan County, Xinjiang, pihak berwenang setempat mengumumkan pada hari Rabu (15/2/2017), tanpa merinci tentang latar belakang etnis dari para penyerang dan korban.
Pihak berwenang lebih lanjut menggambarkan penyerang sebagai "preman" dan mengatakan bahwa "ketertiban sosial" telah dipulihkan di daerah tersebut dan penyelidikan telah diluncurkan untuk insiden itu.
Anggota komunitas Uighur di Cina mayoritas Muslim dan berbicara bahasa Turki, yang berbeda dari mayoritas warga negara dari suku Han yang berbahasa Han.
Beijing sering menuduh apa yang mereka gambarkan sebagai kelompok separatis Uighur di pengasingan merencanakan serangan di wilayah besar dan kaya sumber daya alam tersebut. Beberapa warga Uighur di pengasingan mengatakan Beijing menindak keras etnis mereka.
Bulan lalu, polisi Cina menewaskan tiga "perusuh" setelah perburuan tersangka anggota dari "kelompok teror kekerasan" terkait dengan serangan 2015 di Pishan County, menurut situs resmi pemerintah daerah.
Pada bulan November 2015, polisi membunuh 28 anggota dari "kelompok teroris" selama perburuan 56 hari setelah serangan terhadap sebuah tambang batu bara di Aksu dua bulan sebelumnya, yang menewaskan 16 orang.
Pada bulan Maret 2014, 31 orang tewas di sebuah stasiun kereta api di Kunming di barat daya Cina. Empat penyerang meninggal oleh polisi. Cina kemudian menyalahkan "kelompok separatis Xinjiang" atas serangan, yang media pemerintah juluki sebagai "Cina 9/11", referensi untuk serangan 11 September 2001 di AS yang dilakukan para jihadis anggota Al-Qaidah. (st/ptv)