View Full Version
Jum'at, 24 Feb 2017

Pasukan Pemerintah Yaman Gagalkan Seluruh Serangan Balik Pemberontak Syi'ah Houtsi di Mokha

MOKHA, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Yaman membuat keuntungan sekitar kota pesisir Laut Merah, Mokha, sumber militer mengatakan pada hari Kamis (23/2/2017), menggagalkan semua kontra-ofensif pemberontak Syi'ah Houtsi dalam pertempuran berat semalaman.

Tujuh tentara loyalis dan 16 pemberontak Syi'ah Houtsi tewas dalam bentrokan tersebut, sumber rumah sakit mengatakan, menambahkan bahwa dua belas tentara dan 28 pemberontak kaki tangan Syi'ah Iran juga terluka.

Pasukan pemerintah merebut Yakhtul, 14 kilometer utara dari Mokha, dan Jabal al-Nar, 10 kilometer di timur, mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di kota yang mereka serbu pada tanggal 10 Februari, sumber militer mengatakan kepada AFP.

Dua belas pemberontak Syi'ah Houtsi juga ditawan.

Pada hari Selasa, pasukan pemerintah telah mengalami kemunduran besar dalam ofensif yang mereka luncurkan pada Januari untuk mencoba untuk menangkap kembali 450 kilometer pantai Laut Merah Yaman, yang sebelumnya hampir seluruhnya di bawah kontrol pemberontak Syi'ah Houtsi.

Namun, pasukan pemberontak melakukan serangan balasan, menewaskan seorang wakil komandan tentara dan 18 tentara lainnya.

Direbutnya Mokha merupakan sukses terbesar mereka dalam beberapa bulan.

Meskipun hampir dua tahun dukungan militer dari koalisi yang dipimpin Saudi, pasukan pemerintah sebagian besar terbatas pada selatan dan daerah sepanjang perbatasan Saudi.

Para pemberontak masih terus menguasai ibukota Sana'a dan banyak dari dataran tinggi tengah dan utara serta sebagian besar pantai Laut Merah.

Sementara itu, tujuan berikutnya pemerintah adalah kota pelabuhan Laut Merah utama, Hodeida, saluran penting bagi pengiriman bantuan yang diawasi PBB untuk daerah yang dikuasai pemberontak.

Pada hari Rabu, serangan udara koalisi di provinsi Hodeida menewaskan tujuh pemberontak dan melukai 15 lainnya, kata sumber-sumber militer.

Serangan tersebut menargetkan gudang senjata di Bayt al-Faqih dan sebuah peluncur rudal di Bajil. (st/TNA)


latestnews

View Full Version