BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Sebuah sekolah di kota Wuppertal di barat Jerman telah memerintahkan para guru untuk mencegah murid-murid Muslim dari melaksanakan shalat secara terbuka.
"Dalam beberapa pekan terakhir telah semakin diamati bahwa murid Muslim di gedung sekolah ini melakukan shalat, jelas terlihat oleh orang lain, ditandai dengan ritual wudhu di toilet, menggelar sajadah, dan mengambil posisi tertentu," sekolah Gymnasium Johannes Rau mengatakan dalam sebuah catatan internal yang ditulis.
"Ini tidak diizinkan," tambah catatan tersebut.
Koran Der Westen awalnya melaporkan berita pada hari Kamis (2/2/2017).
Sekolah juga meminta staf untuk "mengidentifikasi nama-nama" dan "melaporkan" setiap kasus siswa Muslim yang shalat di sekolah kepada manajemen.
Langkah oleh sekolah Jerman itu telah menuai baik kritik maupun pujian.
Selama beberapa bulan terakhir, Jerman telah menyaksikan peningkatan kejahatan terhadap pengungsi dan Muslim, menyusul kebijakan pintu terbuka Kanselir Angela Merkel mengenai pencari suaka yang tiba di negara itu terutama dari negara-negara yang dilanda kekerasan di Timur Tengah dan Afrika.
Sejak awal 2016, tempat penampungan pengungsi di Jerman telah dilaporkan mengalami 650 serangan xenophobia.
Umat Muslim sendiri membentuk hampir lima persen dari total penduduk Jerman, yang merupakan rumah bagi sekitar empat juta Muslim. (st/ptv)