BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Sumber-sumber intelijen Irak mengklaim bahwa sebagian besar pejuang Islamic State (IS) yang tersisa di Irak adalah warga negara Saudi.
"Kehadiran warga Saudi di Daesh sangat besar. Apa yang kita telah temui terutama warga Irak dan Saudi, "seorang pejabat senior intelijen kontraterorisme Irak dikutip oleh Fox News mengatakan pada hari Rabu (8/5/2017).
Berbicara pada kondisi anonimitas, pejabat itu mencatat bahwa sekitar 30 persen dari pejuang IS di Irak adalah warga negara Saudi yang telah memasuki negara itu selama tiga tahun terakhir melalui Turki atau melalui kota-kota perbatasan Suriah dari Rabia dan Abu Kamal.
"Mereka memiliki pejabat tinggi dan pejuang di antara barisan mereka. Arab Saudi tidak ada artinya tanpa perlindungan AS, "tambahnya.
Jumlah pasti warga Saudi yang berjuang di jajaran IS sulit untuk ditentukan. Menurut perusahaan intelijen yang berbasis di New York Soufan Group, 2.500 pejuang Saudi diperkirakan telah berjuang di Irak pada bulan Oktober 2015. Angka itu turun dari 7.000 tahun sebelumnya.
Pasukan Irak saat ini terlibat dalam operasi besar untuk membebaskan Mosul, kota benteng terbesar terakhir IS di negara itu. pasukan pemerintah Irak dan sekutu membebaskan sektor timur kota pada bulan Januari berikut 100 hari pertempuran dengan Islamic State. (st/ptv)