BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Perdana Menteri Syi'ah Irak Haider al-Abadi mengklaim serangan pemerintah untuk merebut kembali kota Mosul dari pejuang Islamic State (IS) berada di tahap akhir.
Berbicara pada konferensi pers Selasa (14/3/2017) malam, ia memperingatkan para pejuang IS bahwa mereka harus menyerah atau dibunuh.
Sejak meluncurkan ofensif pada bulan Oktober, pasukan pemerintah telah mendorong IS dari Mosul timur dan sekarang membuat kemajuan di sektor barat.
Kota di sungai Tigris tersebut adalah benteng kota terakhir IS di Irak, yang menyatakan sebuah kekhalifahan di bagian Irak dan Suriah setelah mereka merebutnya pada tahun 2014.
"Pertempuran sekarang dalam tahap akhir. Daesh hari demi hari menjadi terkepung di dalam sebuah wilayah ketat dan mereka berada di hari-hari terakhir mereka," klaim Abadi, menggunakan akronim Arab untuk Islamic State.
Dia juga mengklaim akan memperlakukan keluarga para pejuang IS dengan adil.
"Biarkan aku menjelaskan, kami akan menjaga keluarga dari Daesh yang merupakan warga sipil tapi kami akan menghukum para pejuang IS dan membawa mereka ke pengadilan jika mereka menyerah," klaimnya.
"Mereka terpojok dan jika mereka tidak akan menyerah mereka akan pasti dibunuh."
Abadi mengatakan ia akan mengunjungi Washington pekan depan dan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas perang. Amerika Serikat menyediakan dukungan udara dan artileri dalam serangan di Mosul. (st/Reuters)