MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Serangan udara koalisi pimpinan AS di kota Mosul barat kembali menelan korban jiwa di kalangan warga sipil. menurut laporan para aktivis media sosial hampir 900 orang warga sipil telah tewas akibat serangan udara AS di bagian barat kota yang masih dikuasai Islamic State (IS) tersebut sejak operasi untuk menguasai daerah itu dimulai pertengahan Februari lalu.
Sementara itu kantor berita Irak-Kurdi, Rudaw melaporkan bahwa di hari Kamis (23/3/2017) saja lebih dari 200 orang telah tewas akibat serangan udara koalisi pimpinan AS yang menargetkan daerah-daerah sipil di Mosul barat.
Serangan udara itu terjadi di lingkungan al-Jadida (New Mosul) distrik Mosul, di barat kota, di mana pasukan Irak yang didukung oleh koalisi udara pimpinan AS yang memerangi pejuang IS, menurut outlet media Kurdi Rudaw.
Seorang koresponden Rudaw di kota itu mengatakan bahwa 130 orang tewas dalam satu rumah saja, di mana mereka mencari perlindungan.
Sekitar 100 orang lain, kata Hevidar Ahmed, tewas di rumah lain.
Sekitar 650.000 orang diperkirakan tetap berada di Mosul, menurut PBB.
Koordinator organisasi kemanusiaan untuk Irak, Lise Grande, mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa warga sipil menghadapi risiko serius apakah mereka memilih untuk meninggalkan kota atau tetap di rumah mereka.
Grande juga mengatakan bahwa organisasi bantuan tersebut berjuang untuk mengakomodasi semua orang yang melarikan diri dari kota menyatakan bahwa tempat penampungan dan sumber daya kemanusiaan sedang menggeliat untuk "melebihi kapasitas".
Rata-rata sekitar 45.000 warga sipil telah melarikan diri dari Mosul per minggu sejak operasi menargetkan barat dari kota mulai pada 19 Februari, menurut OCHR, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Seorang juru bicara untuk Pusat Komando AS, yang mengkoordinasikan aksi militer AS di Irak, mengatakan dalam komentar kepada The Independent bahwa mereka menyadari laporan Rudaw dan tengah menyelidiknya.
Dikatakan tim organisasi korban sipil dalam proses melakukan "penyelidikan lebih lanjut".
Sebelum laporan serangan udara mematikan hari Kamis, LSM AirWars yang berbasis di Inggris - yang memonitor laporan dari korban sipil akibat serangan udara anti-IS - mengatakan bahwa 370 warga sipil telah dibunuh oleh serangan udara yang menargetkan Mosul pada minggu pertama Maret saja.
Serangan udara koalisi pimpinan AS yang menargetkan wilayah yang dikuasai IS di seberang perbatasan dengan Suriah, di provinsi Raqqa, juga dikatakan telah mengakibatkan banyak jatuh korban sipil, menurut laporan dari kelompok aktivis Raqqa sedang Dibantai Diam-diam (RBSS). (st/TNA)