GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menutup perlintasan Erez antara Jalur Gaza yang diblokade dan Israel hari Ahad (26/3/2017), dalam menanggapi pembunuhan misterius salah satu pemimpin kelompok itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Iyad al-Bozum mengatakan itu adalah bagian dari langkah-langkah keamanan yang diberlakukan setelah Mazen Fuqaha, pemimpin sayap militer kelompok tersebut, ditembak mati oleh orang bersenjata tak dikenal pada Jum'at.
Radio Israel melaporkan bahwa pasukan Israel di dekat Gaza berada dalam siaga tinggi pada hari Sabtu dalam mengantisipasi pembalasan Hamas atas pembunuhan itu.
sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu menganggap Zionis Israel bertanggung jawab dan bahwa "pendudukan akan membayar harga yang mahal untuk kejahatan ini".
Analis politik Palestina Talal Awkal, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa reaksi potensial dari Hamas bisa tidak konvensional dan memakan waktu untuk mempersiapkan.
"Al-Qassam memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembunuhan terukur dan kekuatan yang sama, terhadap para pemimpin Israel," katanya.
Fuqaha dibebaskan dari penjara Israel pada tahun 2011 bersama dengan 1.000 warga Palestina lainnya dalam kesepakatan pertukaran yang melibatkan Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditahan oleh Hamas selama lima tahun.
Israel menganggap Fuqaha bertanggung jawab untuk mengarahkan serangan terhadap Israel dari Tepi Barat yang diduduki tapi dia dideportasi ke Gaza setelah dibebaskan dari penjara. (st/aa)