IBB, YAMAN (voa-islam.com) - Pemberontak Syi'ah di Yaman telah menahan lima anggota staf dari International Medical Corps dan dua sopir kontrak, organisasi bantuan dan pejabat keamanan mengatakan pada hari Sabtu (1/4/2017).
Pemberontak Syi'ah Houtsi menyerang sebuah hotel yang kelompok kemanusiaan gunakan di provinsi Ibb, membawa para karyawan itu ke sebuah penjara di ibukota Sana'a dan menuduh mereka sebagai mata-mata untuk badan intelijen asing, kata beberapa pejabat keamanan.
"Kami bekerja untuk memastikan hal ini bisa diselesaikan secepatnya," kata badan bantuan yang berbasis di Los Angeles dalam sebuah pernyataan yang diposting pada Jum'at di situsnya.
Situs organisasi itu mengatakan memiliki lebih dari 150 staf lokal di Yaman dan itu telah beroperasi sejak 2012 di tiga kantor di negara Semenanjung Arab tersebut.
Mereka mengatakan upaya bantuan mereka terus berlanjut untuk memberikan kelangsungan hidup bagi para keluarga di ibukota yang dikuasai pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran dan di Ibb, serta kota barat daya Taiz dan Aden dan Lahej di selatan.
"Meskipun konflik yang sedang berlangsung yang menyebabkan penurunan kondisi kemanusiaan di seluruh negara itu sejak tahun 2015, upaya bantuan kami terus memberikan kelangsungan hidup bagi para keluarga," di beberapa kota Yaman, kata Rebecca Gustafson, juru bicara kelompok.
Pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka menguasai sebagian besar utara Yaman dan barat, sedangkan pasukan yang setia kepada Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi, yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi, mengontrol selatan dan timur.
Lembaga kemanusiaan telah lama mengeluhkan kurangnya akses kepada orang-orang membutuhkan bantuan di Yaman yang dilanda perang menyusul kerap dilakukannya blokade, pelarangan masuk bantuan termasuk penahanan para pekerja dengan tuduhan yang mengada-ngada oleh pemberontak Syi'ah Houtsi.
PBB mengatakan tujuh juta orang menghadapi risiko serius kelaparan kecuali donor internasional campur tangan, dan menyerukan $ 2,1 miliar bantuan kemanusiaan. (st/TNA)