AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat sesumbar untuk mengambil “tindakan sendiri” dalam menangani Suriah, mengutip kegagalan PBB dalam menangani krisis di negara Timur Tengah yang dilanda perang tersebut.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley membuat komentar itu selama pertemuan darurat Dewan Keamanan atas dugaan serangan kimia di Suriah Rabu (5/4/2017).
"Ketika PBB secara konsisten gagal dalam tugasnya untuk bertindak secara kolektif, ada saat-saat dalam kehidupan negara yang kita dipaksa untuk mengambil tindakan kita sendiri," kata Haley.
Dia lebih lanjut menyalahkan krisis tersebut pada pemerintah Suriah, Rusia, dan Iran.
"Waktu dan waktu lagi Rusia menggunakan narasi palsu yang sama untuk mengalihkan perhatian dari sekutu mereka di Damaskus. Waktu dan waktu lagi, tanpa dasar faktual, Rusia mencoba untuk menempatkan menyalahkan orang lain. Ada kebenaran yang jelas di sini yang harus diucapkan. Sebenarnya adalah Rusia, Assad, dan Iran tidak memiliki kemauan dalam damai," ujar utusan Amerika tersebut.
Haley lebih lanjut mempertanyakan pengaruh Moskow di negara Suriah, menunjukkan bahwa Rusia harus menekan Damaskus atas dugaan serangan kimia di provinsi barat laut Idlib, hari Selasa.
"Jika Rusia memiliki pengaruh di Suriah yang mengklaim mereka miliki, kita perlu melihat mereka menggunakannya. Kita perlu melihat mereka mengakhiri tindakan-tindakan mengerikan,” kata mantan Gubernur South Carolina itu, lebih lanjut mengklaim bahwa Washington prihatin dengan para korban.
“Demi para korban, saya berharap sisa dewan akhirnya bersedia untuk melakukan hal yang sama," katanya. “Berapa banyak lagi anak-anak harus mati sebelum Rusia peduli?".
Ini bukan kali pertama AS sesumbar mengancam akan menindak rezim teroris Suriah karena kebiadaban yang mereka lakukan menggunakan senjata kimia terlarang terhadap warga sipil Suriah.
Pada masa pemerintahan Barack Obama, presiden kulit hitam pertama AS tersebut juga pernah sesumbar melakukan aksi militer terhadap Suriah jika "garis merah" diseberangi dan senjata kimia digunakan di negara itu.
Bagaimanapun, hingga kini rezim teroris Assad tetap melenggang bebas tanpa ada sangsi atau aksi militer apapun baik dari AS serta dunia internasional dan terus membunuhi warga sipil Sunni di negara itu dengan berbagai cara termasuk menggunakan senjata kimia, yang pemerintah Obama sendiri telah katakan bahwa Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di timur Ghouta pada 2013 lalu yang menewaskan 1500 orang. (st/ptv)