View Full Version
Jum'at, 14 Apr 2017

Militer AS Jatuhkan Bom Non-Nuklir Raksasa di Afghanistan Timur

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Militer AS telah menjatuhkan bom non-nuklir terbesar yang pernah mereka gunakan dalam pertempuran, di timur Afghanistan, menurut Departemen Pertahanan AS.

Sebuah GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB), juga dikenal sebagai "ibu dari semua bom," dijatuhkan pada 19:32 waktu setempat Kamis, kata Pentagon.

Pentagon menegaskan serangan tersebut adalah pertama kalinya bom yang sangat besar telah digunakan dalam pertempuran.

MOAB tersebut beratnya sekitar 22.000 pound (10.000 kg) dan merupakan senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dirancang. Ini dikembangkan selama perang AS di Irak dan dimaksudkan untuk menargetkan daerah besar di bawah permukaan.

Pentagon mengklaim bom itu dijatuhkan di terowongan-terowongan Islamic State (IS) di distrik Achin di provinsi Nangarhar oleh pesawat MC-130, yang dioperasikan oleh Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS.

Para ahli militer mengatakan ledakan itu akan “terasa seperti senjata nuklir untuk siapa pun yang berada di dekat daerah itu."

"Angkatan Udara harus memiliki target yang baik ... biasanya artileri yang lebih kecil bisa digunakan,” pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Hertling mengatakan kepada CNN.

"Ketika kerugian (IS-Khurasan) telah meningkat, mereka menggunakan IED, bunker dan terowongan untuk memperkuat pertahanan mereka," kata Jenderal John Nicholson, yang mengepalai Pasukan AS di Afghanistan.

"Ini adalah mesiu yang tepat untuk mengurangi hambatan tersebut dan menjaga momentum ofensif melawan IS-K," tambahnya.

Menurut intelijen AS, kelompok afiliasi Islamic State, Wilayat Khurasan, sebagian besar aktif di Nangarhar dan provinsi Kunar tetangganya. Ada diperkirakan antara 700 sampai 1.500 anggota IS-K yang beroperasi di negara itu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version