PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Dinas intelijen Prancis akan memberikan bukti dalam beberapa hari mendatang bahwa pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam sebuah serangan pada tanggal 4 April, kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault pada hari Rabu (19/4/2017).
"Ada penyelidikan yang sedang dilakukan oleh dinas intelijen Prancis dan intelijen militer ... ini adalah pertanyaan dari beberapa hari dan kami akan memberikan bukti bahwa rezim melakukan serangan ini," kata Ayrault kepada televisi LCP.
"Kami memiliki elemen yang memungkinkan kami menunjukkan bahwa rezim tersebut dengan sengaja menggunakan senjata kimia," katanya.
Sementara itu, kepala badan pengawas senjata kimia global mengatakan pada hari Rabu bahwa Sarin atau toksin serupa yang dilarang digunakan dalam sebuah serangan di provinsi Idlib di Suriah pada tanggal 4 April yang menewaskan hampir 90 orang, kebanyakan anak-anak dan perempuan, serta melukai 400 lainnya.
Temuan ini didukung pengujian sebelumnya oleh laboratorium Turki dan Inggris.
Delegasi Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa Organisasi untuk Direktur Jendera Larangan Senjat,a Kimia Ahmet Uzumcu mengatakan hasil analisis "menunjukkan bahwa sarin atau zat seperti sarin telah digunakan." (an/ARA)