View Full Version
Senin, 01 May 2017

Erdogan: Turki Dapat Kembali Mengebom Kelompok Teror YPG Kapanpun Kami Mau

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Ahad (30/4/2017) mengatakan bahwa Turki dapat kembali mengebom posisi pasukan Komunis Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) kapanpun mereka inginkan.

"Kami bisa datang tanpa diduga di malam hari ... Kami tidak akan memberitahu kelompok teror tersebut dan Angkatan Bersenjata Turki bisa datang kapan saja," kata Erdogan.

"Lebih baik mereka [YPG] hidup dalam ketakutan daripada kita memiliki kekhawatiran," kata Presiden Turki tersebut.

Pada tanggal 25 April pukul 02:00, Komando Umum YPG yang berbasis di Qereçox di provinsi Hasakah timur laut Suriah dibom oleh pesawat tempur milik pemerintah Turki, dan Pusat Pers YPG, lembaga yang berafiliasi dengan YPG, gedung Radio Denge Rojava dan titik-titik lainnya milik Kurdi Suriah ditargetkan. "Dalam serangan tentara Turki ini, 20 rekan kami mati dan 18 rekan kami terluka," kata YPG.

"Setelah serangan ini, Turki meluncurkan serangkaian serangan terhadap posisi kami [YPG] di sepanjang perbatasan Rojava. Dari Kanton Efrin ke Cindirês, dan selanjutnya ke Dirbesiyê di Kanton Cezire, banyak titik kekuatan kita diserang oleh tentara Turki," kata YPG.

Serangan ini membuat AS, sekutu dekat YPG, mengirimkan tentaranya pada hari Jum'at ke daerah perbatasan dengan Turki, mengirim pesan ke Turki, yang menjadi mitra strategis dalam memerangi Islamic State (IS), untuk menghentikan serangan YPG yang dianggap sebagai sayap militer dari oraganisasi teroris Kurdi PKK oleh dunia internasional termasuk Amerika sendiri.

Seorang pejabat YPG mengatakan mengatakan bahwa tiga unit tentara AS akan ditempatkan di daerah perbatasan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

"Unit pertama akan tersebar antara Dirbesiyê [Derbassiye] dan Serikaniye, unit kedua antara Serikaniye dan Tel Abyad, dan unit ketiga akan dikerahkan antara Kobani dan Tel Abyad," katanya.

Erdogan mengatakan bahwa pemerintahnya "sangat sedih" dengan foto-foto yang menunjukkan bahwa kendaraan militer AS beroperasi di dekat perbatasan dengan pejuang Kurdi Suriah, mengancam tindakan militer lebih lanjut terhadap YPG.

"Sayangnya ... kehadiran sebuah bendera Amerika bersama dengan [lambang] sebuah organisasi teror yang disebut YPG dalam sebuah konvoi telah benar-benar membuat kami sedih," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul, Ahad.

Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris, sementara Washington, di sisi lain, memandang YPG sebagai sekutu utama dalam perang melawan para pejuang IS di darat dan mengesampingkan perang Turki dalam kampanye tersebut.

Erdogan menyatakan penyesalannya bahwa aliansi AS-YPG - yang dimulai di bawah mantan presiden Barack Obama - dilanjutkan di bawah pemerintahan baru AS.

"Ini perlu dihentikan sekarang," kata Erdogan. "Jika tidak maka akan terus menjadi masalah di wilayah ini dan bagi kita. Ini juga akan mengganggu kita sebagai dua negara NATO dan mitra strategis". (an/ARA)


latestnews

View Full Version