View Full Version
Selasa, 02 May 2017

AS Berencana Kirim 5000 Tentara Tambahan ke Afghanistan

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk mengerahkan sebanyak 5.000 tentara Amerika tambahan ke Afghanistan, sebuah langkah yang bisa menandakan sebuah pergantian strategi bertahun-tahun setelah AS secara resmi mengakhiri misi tempurnya di negara tersebut, kata beberapa pejabat.

Pilihan tersebut, yang ditinjau oleh Pentagon, mencakup antara 3.000 hingga 5.000 personil militer konvensional untuk memberi saran dan membantu unit militer dan polisi Afghanistan dalam perang melawan Taliban, menurut sebuah laporan oleh Military Times Senin (1/5/2017).

Pentagon juga menimbang sebuah rencana untuk mengerahkan sejumlah pasukan Operasi Khusus yang tidak ditentukan yang diduga akan meningkatkan operasi darat melawan pejuang Al-Qaidah dan afiliasi Islamic State (IS) Afghanistan di sepanjang perbatasan Pakistan.

Pekan lalu dua tentara Rangers AS tewas pekan lalu, kemungkinan karena tembakan rekan sendiri, dalam sebuah serangan terhadap sebuah posisi yang diklaim milik IS di daerah perbatasan. Seorang tentara AS lainnya tewas di sana awal bulan ini.

Jenderal Angkatan Darat AS John Nicholson, komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, telah mengajukan rekomendasinya untuk pemnambahan "beberapa ribu" pasukan di negara yang dilanda perang tersebut, kata beberapa pejabat AS di Kabul.

Rekomendasi Nicholson menyusul kunjungan terpisah ke Afghanistan oleh dua pejabat pemerintah utama, Penasehat Keamanan Nasional H. McMaster dan Menteri Pertahanan Jim Mattis.

Gedung Putih diperkirakan akan mencapai keputusan dalam beberapa pekan mendatang dan mengumumkan setiap pergeseran  strategi pada pertemuan puncak keamanan NATO di Brussels akhir bulan ini.

Pekan lalu, Taliban telah mengumumkan dimulainya operasi militer yang disebut ofensif musim semi, sebuah kampanye yang meningkat dari pengeboman, serangan penyergapan, dan serangan lainnya yang dimulai saat kondisi cuaca membaik.

Afghanistan masih menderita keresahan dan kekerasan bertahun-tahun setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menyerang negara itu sebagai bagian dari perang yang disebut Washington melawan teror (baca;Islam). Invasi militer tahun 2001 ini menyingkirkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, namun perjuangan mereka untuk merebut kembali kekuasaan berlanjut sampai hari ini.

Selain berencana mengirim pasukan darat tambahan, AS sebelumnya juga telah mengirim kembali untuk pertama kalinya, pasukan Marinir ke Afghanistan.

Jenderal Nicholson mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Marinir AS kembali ke provinsi Helmand di selatan, di mana pasukan NATO menghadapi pertempuran sengit hingga 2014,

Sekitar 300 Marinir akan menjadi bagian dari apa yang disebut Operation Resolute Support, yang digambarkan oleh NATO sebagai misi "pelatihan, saran, dan bantuan" yang terdiri dari lebih dari 13.000 tentara.

AS saat ini memiliki sekitar 8.400 tentara di Afghanistan dengan sekitar 5.000 lainnya dari sekutu NATO. (st/ptv)


latestnews

View Full Version