JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Mantan pemimpin Hamas di Gaza, Ismail Haniyeh, telah dipilih secara keseluruhan oleh kepala kelompok Palestina, menggantikan Khaled Meshaal, media resmi kelompok penguasa Gaza itu mengumumkan pada hari Sabtu (6/5/2017).
Dia diperkirakan akan tetap berada di Jalur Gaza, daerah kantong Palestina yang dikelola oleh Hamas sejak 2007, tidak seperti Meshaal yang tinggal di pengasingan di Doha dan telah menyelesaikan dua jabatan terakhir.
Pemilihan Haniyeh terjadi beberapa hari setelah gerakannya merilis sebuah dokumen baru yang merevisi pandangan politik dari dokumen pendiriannya.
Ini menyerukan agar Organisasi Pembebasan Palestina menjadi "kerangka nasional" bagi rakyat Palestina, menerima sebuah negara Palestina di dalam perbatasan yang ditentukan oleh perang Arab-Israel 1967, dan menyatakan bahwa musuh utamanya adalah "proyek pendudukan Zionis", bukan Orang Yahudi
Hamas berada di bawah tekanan yang meningkat di Gaza karena menghadapi blokade yang sedang berlangsung oleh Zionis Israel, dan apa yang mereka kataka adalah sebuah kampanye oleh para pemimpin Palestina di Tepi Barat untuk melemahkan otoritasnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas, telah mengurangi upah pegawai negeri di Gaza sampai sepertiga, sementara juga menginformasikan kepada Israel bahwa mereka tidak akan lagi membayar listrik yang dikirim ke Gaza.
Otoritas Palestina mengklaim bahwa tindakan tersebut perlu dilakukan dalam pendanaan internasional. (st/MEE)