GAZA CITY, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas hari Kamis kemarin (11/5/2017) mengecam keputusan dari Organization of Islamic Cooperation (OKI) menutup kantornya di Jalur Gaza. Menurut laporan, penutupan itu karena adanya "tekanan" dari Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah.
"Keputusan OKI untuk menutup kantornya di Gaza akan mencabut ribuan keluarga miskin - bersama dengan rumah-rumah yang telah dihancurkan oleh agresi Israel - bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, pengiriman yang diawasi," ujar juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam sebuah pernyataan.
"Diharapkan OKI akan memperluas cakupan operasinya di Gaza, bukan menciptakan krisis baru dengan menutup kantornya," tambah Barhoum, seperti dilansir Anadolu Agency.
"Kami menyerukan Sekretaris Jenderal OKI Yousef al-Othaimeen untuk menolak tekanan yang dilakukan oleh pihak manapun yang bertujuan memperketat pengepungan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza," Barhoum menegaskan.
Jalur Gaza, yang telah diatur oleh Hamas sejak 2007, masih di bawah embargo satu dekade yang dipaksakan oleh Israel dan didukung oleh Mesir.
Sebelumnya pada hari Rabu lalu, Mohamed Hasana, kepala kantor OKI untuk koordinasi kemanusiaan, mengumumkan bahwa kantor mereka di Gaza akan ditutup dan tanggung jawabnya dipindahkan ke kantor OKI yang ada di kota Ramallah, ibukota Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan, Hasana menghubungkan keputusan tersebut dengan tekanan politik oleh Otoritas Palestina dalam konteks kampanye yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza yang dikelola Hamas.[fq]