JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas telah menahan tersangka pembunuh salah satu komandan militer utama mereka di Jalur Gaza, pemimpin gerakan Palestina, Ismail Haniya mengatakan pada hari Kamis (11/5/2017), sambil bersikeras bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Maret tersebut.
"Kami mengumumkan bahwa pembunuh dan penjahat yang melakukan perintah petugas dinas keamanan Zionis berada di tangan dinas keamanan [Hamas]," Ismail Haniya mengatakan kepada wartawan di Jalur Gaza.
"Dia telah mengaku melakukan kejahatan itu."
Pada 24 Maret, orang-orang bersenjata di wilayah Palestina menembak mati pejabat Hamas Mazen Fuqaha, yang telah dibebaskan oleh Zionis Israel dalam sebuah pertukaran tahanan tahun 2011, dalam apa yang tampaknya merupakan rencana pembunuhan.
Fuqaha dibebaskan bersamaan dengan lebih dari seribu orang Palestina lainnya sebagai ganti Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditahan Hamas selama lima tahun.
Setelah Faqha terbunuh, Hamas menunjuk jari menyalahkan "kolaborator" dan di Israel.
Tindakan ekstrem
Sepanjang bulan April, Hamas mengambil langkah-langkah luas untuk menangkap para pembunuh tersebut.
Selama pekan pertama bulan April, Hamas menggantung tiga tersangka "kolaborator Israel" yang diduga terkait dengan pembunuhan Fuqaha.
Penggantungan itu terjadi hanya tiga hari setelah Hamas berjanji akan memberikan amnesti kepada siapapun yang mengaku ikut serta dalam pembunuhan tersebut.
Setelah serangan tersebut, seorang wakil pemimpin Hamas Gaza Khalil al-Haya, berjanji akan membalas dendam, namun tidak menyebutkan tindakan apa yang akan diambil Hamas. (st/TNA)