KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Malaysia telah mendeportasi tiga orang yang dituduh menjadi anggota Organisasi Teror Fetullah (FETÖ), yang dipersalahkan atas usaha kudeta 2016 di Turki, atas permintaan pemerintah Turki.
Kepala polisi nasional Khalid Abu Bakar mentweet bahwa orang-orang itu "dideportasi kembali ke Ankara" Kamis (11/5/2017) malam.
Turgay Karaman dan Ihsan Aslan ditangkap pekan lalu berdasarkan Pasal 130 KUHP yang melarang pelarian, menyelamatkan atau menyimpan tahanan negara.
Turgay Karaman adalah saksi dalam persidangan Ismet Özçelik, tersangka lain anggota FETÖ yang ditahan tahun lalu di Malaysia. Aslan adalah seorang pengusaha sementara Karaman adalah administrator sebuah sekolah yang terkait dengan FETÖ di Malaysia menurut media Turki.
Dua hari kemudian Ismet Özçelik, yang menghabiskan 50 hari di penjara Sungai Buloh tahun lalu, dibawa kembali ke tahanan setelah dikategorikan sebagai ancaman keamanan nasional.
"Penyelidikan polisi menunjukkan bahwa mereka terlibat dalam kegiatan FETO dan diburu oleh Turki," kata Khalid dalam sebuah pernyataan terpisah.
Khalid mengatakan dokumen perjalanan pria tersebut telah dibatalkan oleh Ankara dan oleh karena itu mereka dianggap sebagai imigran ilegal di Malaysia.
Turki, yang menahan dan memenjarakan ratusan orang karena menjalin hubungan dengan FETÖ setelah upaya kudeta berdarah yang menewaskan 248 orang, melancarkan upaya diplomatik untuk menghentikan kegiatan kelompok teroris tersebut di seluruh dunia.
Malaysia tahun lalu menahan tiga tersangka FETO dan mengekstradisi mereka ke Turki pada bulan Oktober.
Kelompok teroris tersebut melakukan ekspansi pertamanya ke Malaysia sekitar dua dekade yang lalu. Mereka membuka sebuah sekolah yang dihadiri oleh anak-anak elite Malaysia.
Anggota kelompok teroris yang berpangkat tinggi, termasuk pemimpinnya Fetullah Gülen, sudah berada di luar negeri sementara orang-orang di jajaran bawah melarikan diri dari negara tersebut setelah gagal dalam upaya kudeta yang brutal. Kantor penghubung Interpol dari kepolisian Turki mempelopori upaya untuk mengembalikan anggota FETO dari luar negeri.
Pertarungan "lintas batas" melawan FETÖ melibatkan usaha oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehakiman dan Intelijen. Kementerian tersebut melakukan upaya diplomatik yang intens, dengan menghadirkan bukti keterlibatan kelompok FETO dalam usaha kudeta tersebut.
Ankara bersumpah untuk membawa semua tersangka FETO ke pengadilan setelah usaha kudeta yang menunjukkan betapa putus asanya kelompok tersebut untuk merebut kekuasaan dalam menghadapi tindakan keras terhadap mereka. (st/DS)