View Full Version
Selasa, 16 May 2017

Jerman Ancam Pindahkan Tentaranya dari Turki Setelah 'Percekcokan' Terbaru dengan Ankara

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperingatkan bahwa Berlin dapat menarik tentaranya dari Turki menyusul kemerosotan baru-baru ini dalam hubungan antara kedua negara.

Peringatan terbaru kanselir tersebut terjadi setelah Turki menolak visa untuk anggota parlemen Jerman yang ingin mengunjungi pasukan mereka di pangkalan udara Incirlik, yang terletak di dekat Adana di Turki selatan.

"Kami akan terus berbicara dengan Turki, tapi secara paralel kami harus mencari cara lain untuk memenuhi mandat kami," kata Merkel pada sebuah konferensi pers, Senin (15/5/2017).

"Itu berarti melihat alternatif untuk İncirlik, dan satu alternatif antara lain adalah Jordan," katanya.

Sumber diplomatik di Ankara mengkonfirmasi bahwa permintaan anggota parlemen Jerman tidak disetujui oleh Turki, karena kunjungan semacam itu dianggap "tidak tepat dalam situasi saat ini".

Juru bicara kementerian luar negeri Jerman Martin Schaefer dalam sebuah konferensi pers di Berlin mengatakan pihak Turki tampaknya ingin menyampaikan ketidaknyamanannya atas keputusan baru-baru ini oleh otoritas imigrasi Jerman untuk memberikan suaka kepada beberapa mantan tentara Turki yang dicurigai terlibat dalam usaha kudeta 15 Juli 2016 yang dikalahkan.

"Pesan dari pihak Turki sangat jelas sehingga tidak dapat disalahpahami," kata Schaefer, mengomentari pertemuan duta besar Jerman Martin Erdmann dengan rekan-rekan mereka dari Turki di Ankara selama akhir pekan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan Incirlik.

Jerman saat ini memiliki 250 personil yang berbasis di Incirlik, yang digunakannya sebagai basis untuk meluncurkan serangan udara terhadap Islamic State (IS) di Suriah, sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS.

Anggota parlemen Jerman telah lama mengkritisi penyebaran tentara mereka ke negara itu karena pertengkaran politik antara Jerman dan Turki, dan keengganan Ankara untuk memberi otorisasi kunjungan oleh anggota parlemen ke Incirlik.

Tahun lalu, Turki menolak permintaan serupa karena gerakan parlemen yang kontroversial di Jerman yang menggambarkan kematian orang-orang Armenia oleh dinasti Ottoman pada tahun 1915 sebagai "genosida".

Kemudian, Ankara menolak permintaan dari anggota parlemen Partai Kiri yang secara terbuka telah mengumumkan dukungan untuk kelompok teroris PKK.

Ketidaksepakatan politik antara Turki dan Jerman juga telah menghalangi investasi infrastruktur yang direncanakan untuk pasukan Jerman yang ditempatkan di Incirlik, termasuk landasan pacu baru dan pusat komando portabel.

perceksokan terakhir antara dua sekutu NATO itu meletus setelah otoritas imigrasi Jerman memberikan suaka politik kepada sejumlah mantan tentara Turki yang dicurigai terlibat dalam usaha kudeta 15 Juli 2016 yang gagal.

Pemerintah Jerman telah menjauhkan diri dari keputusan otoritas imigrasi, dan mengklaim bahwa setiap permohonan suaka dinilai secara individual dan keputusan diambil sesuai dengan hukum nasional dan konvensi internasional.

Namun, Turki telah mempertajam kritiknya terhadap Jerman, menuduhnya tidak melakukan tindakan serius terhadap Organisasi Teroris Fetullah (FETO).

Dipimpin oleh Fetullah Gulen yang berbasis di AS, FETO diyakini telah mengorganisir kudeta militer gagal bulan Juli di Turki, yang menyebabkan setidaknya 249 orang tewas dan hampir 2.200 orang terluka.

Jerman, yang menjadi tuan rumah komunitas Turki yang berjumlah tiga juta orang, adalah salah satu negara di mana FETO memiliki jaringan besar termasuk memiliki puluhan sekolah swasta, bisnis dan organisasi media.

Sebuah laporan tahun 2014 oleh badan intelijen domestik Jerman mengatakan bahwa para pengikut gerakan tersebut telah mendirikan lebih dari 500 organisasi di seluruh negeri, termasuk setidaknya 24 sekolah dan banyak yayasan kebudayaan.

Jerman memandang anggota FETO dengan curiga namun kelompok tersebut tidak dilarang di negara tersebut, dengan pihak berwenang menekankan bahwa tindakan semacam itu hanya bisa terjadi setelah bukti nyata tentang kriminalitas mereka disajikan. (st/TNA,AA)


latestnews

View Full Version