QATAR (voa-islam.com) - Pembangunan satu dari delapan stadion tempat perhelatan Piala Dunia di Qatar sekarang lengkap dan akan memulai debutnya menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola akhir pekan ini, panitia telah mengumumkan.
Stadion Internasional Khalifa akan dibuka untuk umum bagi final Emir Cup pada hari Jumat 19 Mei.
"Kami senang bahwa Stadion Internasional Khalifa akan kembali menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola di Qatar," kata Presiden Asosiasi Sepak Bola Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa bin Ahmed al-Thani seperti dilansir The New Arab hari Senin (15/5/2017).
"Stadion ini telah menyaksikan prestasi olahraga Qatar yang paling menonjol dan merupakan tempat yang paling dekat dengan hati warga Qatar."
Stadion seukuran 40.000 tempat duduk, yang telah direnovasi selama tiga tahun terakhir, pertama kali dibuka pada tahun 1976.
Pada tahun 2006, dipugar untuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Sekarang telah direnovasi sekali lagi untuk Piala Dunia 2022, dengan lengkungan yang didesain ulang dan kanopi baru untuk memberi keteduhan bagi penonton, selain sistem pendinginan untuk pemain dan penggemar.
Qatar telah banyak berinvestasi dalam persiapan untuk Piala Dunia 2022, yang membelanjakan hampir $ 500 juta seminggu untuk proyek-proyek infrastruktur utama untuk turnamen sepak bola terbesar tersebut.
"Ini akan berlanjut selama tiga sampai empat tahun ke depan untuk mencapai tujuan dan tujuan kita agar benar-benar membuat negara ini siap pada tahun 2022," kata menteri keuangan Ali Shareef al-Emadi pada bulan Februari.
Lebih dari $ 200 miliar (-+Rp 2650 trilyun) akan digunakan secara total oleh Emirat yang kaya gas untuk persiapan 2022.
Emadi mengatakan bahwa angka ini tidak hanya mencakup stadion tapi juga proyek besar dan mahal seperti jalan, bandara baru dan rumah sakit.
Upaya konstruksi penting telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia yang mengatakan bahwa para pekerja pada proyek tersebut hidup pada kondisi tidak manusiawi di kamp kerja paksa dimana mereka dipaksa untuk tinggal.
Tahun lalu, Qatar membukukan defisit anggaran yang diperkirakan lebih dari $ 12 miliar, yang pertama dalam 15 tahun.
Anggaran negara untuk tahun 2017 disetujui dengan defisit sebesar $ 7,7 miliar.
Qatar, yang memiliki cadangan gas alam terbesar ketiga di dunia dan menghasilkan hingga 800.000 barel minyak per hari, terpaksa mengencangkan ikat pinggangnya menyusul jatuhnya harga minyak mentah 2014.
Pasar kini telah pulih sebagian dan Emadi mengatakan bahwa Qatar "sangat nyaman" dengan harga minyak saat ini. (st/TNA)