TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Lebih dari 200 tahanan Palestina pada hari Ahad (21/5/2017) bergabung dalam aksi mogok makan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh sekitar 1.500 orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Keputusan kolektif untuk bergabung dalam mogok makan terjadi saat Penjara Israel terus menolak tuntutan para tahanan Palestina.
Menurut sebuah pernyataan dari Komite Tahanan Palestina, orang-orang Palestina yang bergabung dalam mogok makan hari Ahad ditahan di penjara Israel Rimon dan Nefha.
Dipimpin oleh ikon perlawanan yang dipenjara Marwan Barghout, aksi mogok makan telah memasuki hari ke-35. Pemogokan yang dijuluki "Freedom and Dignity" itu dimulai 17 April, yang dikenal sebagai Hari Tahanan Palestina.
Mereka yang mogok menuntut perlakuan yang lebih manusiawi dan kondisi yang lebih baik di fasilitas penjara termasuk kunjungan keluarga yang lebih sering, perawatan medis yang lebih baik, dan pengakhiran kurungan isolasi dan praktik penahanan administratif, namun pihak berwenang Israel sejauh ini menolak untuk bernegosiasi. (st/tds)