AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan keputusan Presiden Donald Trump untuk memecat kepala FBI James Comey sama dengan "penyumbatan keadilan" dan akan mengarah pada "pemecatan" -nya.
Berbicara kepada lulusan almamaternya di Wellesely College pada hari Jum'at (26/5/2017), Clinton, saingan utama Trump dalam pemilihan presiden tahun 2016, mengatakan pemberhentian Comey adalah langkah menuju otoritarianisme.
"Ketika orang-orang yang berkuasa menciptakan fakta mereka sendiri dan menyerang orang-orang yang menanyai mereka, itu bisa menandai dimulainya berakhirnya masyarakat bebas," dia memperingatkan l. "Itu bukan hiperbola; Itulah yang rezim otoriter sepanjang sejarah telah lakukan. "
Dia kemudian menarik paralel antara Trump dan mantan Presiden AS Richard Nixon, dengan salah mengklaim bahwa yang terakhir dipecat karena skandal Watergate. Sementara Nixon sendiri mengundurkan diri dari jabatannya setelah menembaki seorang jaksa khusus yang mengawasi kasus tersebut.
"Kami sangat marah dengan pemilihan presiden yang lalu, terhadap seorang pria yang kepresidenannya pada akhirnya akan berakhir dengan aib dengan impeachment-nya untuk menghalangi keadilan, setelah meneriakkan orang yang menjalankan penyelidikan kepadanya di departemen keadilan," katanya saat pidato dimulai. .
Trump memecat Comey awal bulan ini, menjatuhkan Gedung Putih ke dalam kekacauan.
Mantan direktur FBI itu telah dipersalahkan atas kerugian Hillary. Dia juga pernah dituduh merencanakan melawan Presiden Trump.
Sebelum pemungutan suara pada 8 November, Comey memimpin penyelidikan kontroversial mengenai penggunaan server pribadi Clinton untuk menukar email pemerintah saat dia menjadi sekretaris negara.
Setelah pemilihan, dia mulai menyelidiki dugaan kaitan Trump kepada Rusia dan juga serangkaian serangan cyber terhadap kampanye Clinton, yang oleh Demokrat diklaim dilakukan oleh peretas Rusia.
Berbagai pejabat administrasi seperti Wakil Presiden Mike Pence telah mencoba untuk meremehkan keputusan tersebut dan menolak hubungannya dengan penyelidikan Rusia.
Namun, Trump sendiri mengaku bahwa "barang Rusia" memang salah satu alasan dia mengambil keputusan.
Pemerkosaan Bill Clinton Ironisnya, suami Hillary sendiri, mantan Presiden AS Bill Clinton, adalah satu dari dua kepala negara AS yang pernah dipecat.
Pemecatan Bill Clinton pada tahun 1998 didasarkan pada dua tuduhan sumpah palsu dan "penyokohan keadilan," alasan yang sama yang Hillary aggap Trump akan dipecat.
Dakwaan terhadap presiden saat itu bersumber dari perselingkuhan di luar nikahnya dengan mantan magang Gedung Putih Monica Lewinsky. (st/ptv)