MALAWI, AFRIKA (voa-islam.com) - Muslim Malawi pada hari Jumat kemarin merayakan dimulainya bulan suci Ramadhan dengan diluncurkannya saluran televisi Islam pertama, TV Islam (TVI).
Saluran yang disiarkan pada pukul 2 siang waktu setempat usai shalat Jumat itu, memberikan umat Islam di negara Afrika bagian tenggara tersebut kesempatan untuk menonton siaran Islami dan program keagamaan Islam secara gratis di saluran lokal.
"Stasiun televisi ini penting karena merupakan pertama dari jenisnya di negara ini. Stasiun televisi akan bekerja sebagai jembatan untuk sejumlah masalah sejarah, ekonomi, budaya dan sosial Islam," ungkap Abdullah Omar Mdala, kepala stasiun tersebut, mengatakan kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara e-mail pada hari Kamis.
Beroperasi di bawah moto "Truth Shall Prevail," TV Islam akan membawa pesan harapan dan program tentang topik seperti Islam, demokrasi, kesehatan, dan berbagai topik lainnya.
Di masa lalu, umat Islam di Malawi harus mengakses saluran TV Islam asing di televisi berbayar.
Mdala mengharapkan 30 persen penonton dari kalangan Muslim dan 20 persen dari non-Muslim.
Gideon Munthali, direktur informasi di Kementerian Informasi, Komunikasi dan Teknologi, dalam sebuah wawancara telepon mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintah senang dengan masuknya TVI ke industri penyiaran.
"Peluncuran di TVI menegaskan lingkungan kondusif yang telah diciptakan untuk mendorong pengembangan industri media dan menikmati hak masyarakat untuk mengakses informasi."
"Kami yakin kedatangan stasiun TV baru ini akan membantu dalam tugas penting menyebarkan pesan cinta dan persatuan di antara semua orang Malawi," kata Munthali.
Warga Muslim di Malawi pun senang adanya saluran televisi Islam baru tersebut.
"Kami menyambut baik saluran ini karena di masa lalu kami terpaksa menonton saluran lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kami," kata Hastings Maponya, seorang Muslim yang sudah menonton TVI selama seminggu terakhir.
Islam merupakan agama terbesar kedua di Malawi, lebih dari 30 persen umat Islam dari 17 juta penduduk ada di negara ini.[fq]