ZAMBOANGA, FILIPINA (voa-islam.com) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengklaim telah menerima tawaran dari Kepala Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari untuk mengerahkan para pejuangnya di Kota Marawi dan membantu militer mengalahkan kelompok Maute yang berafiliasi dengan Islamic State (IS), Philstar melaporkan hari Selasa(30/5/2017).
Dalam sebuah kunjungan ke tentara yang terluka di Jolo pada hari Sabtu, Duterte mendesak Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok pemberontak Komunis, Tentara Rakyat Baru (NPA) untuk melakukan hal yang sama.
Duterte mengutip sebuah surat yang dikirim Misuari kepadanya, menawarkan 5.000 pejuang MNLF dalam perang melawan afiliasi IS.
Dalam surat tersebut, Misuari mengatakan bahwa insiden Marawi merupakan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan keberanian mereka dalam membantu Presiden dan masyarakat memulihkan perdamaian di Mindanao, khususnya di Marawi.
Presiden sedang mempertimbangkan sebuah saran untuk memasukkan para pejuang MILF dan MNLF serta NPA dalam perang melawan Maute.
Sebagai gantinya, pemerintah akan memberi para pejuang separatis dan gerilyawan tersebut bayaran dan hak istimewa serupa dengan yang diterima anggota Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).
"Saya mengumumkan kepada semua kekuatan MI, MN, jika konflik ini akan memakan waktu lama dan jika Anda ingin bergabung, berikanlah peran kesatuan Anda dengan Republik ... Saya akan membawa Anda masuk sebagai tentara, hak istimewa yang sama, dan saya akan membangun rumah untuk Anda di beberapa daerah," kata Duterte.
Dia meminta pemberontak NPA untuk meninggalkan pemimpin mereka yang melakukan konflik dengan mengorbankan warga sipil, untuk meninggalkan barisan dan bergabung dengan militer dalam memerangi Islamic State.
Duterte mengatakan pemberontak NPA dibodohi oleh pemimpin mereka, yang dia katakan adalah orang-orang yang diuntungkan dari pajak revolusioner yang gerilyawan kumpulkan atau peras dari masyarakat.
"Saya akan membuat divisi baru untuk Anda. Wala ng kualifikasi, tutal marunong naman kayo mag-baril (tidak ada kualifikasi lagi, pokoknya anda tahu caranya menembak). Berlatih na lang kayo ng kalabit. Saya bersedia membawa Anda masuk sebagai tentara Republik," kata Duterte.
Juru bicara AFP Restituto Padilla, bagaimanapun, mengatakan perekrutan pemberontak ke militer harus menjalani beberapa proses.
Dia mengatakan bahwa Duterte membuat pernyataan tersebut untuk menekankan perlunya untuk bersatu melawan ancaman umum, dengan menyebutkan mantan pemberontak dari MNLF dan Tentara Pembebasan Rakyat Cordillera yang telah berhasil diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata. (st/philstar)