SRINAGAR, JAMMU KASHMIR (voa-islam.com) - Seorang agen mata-mata India menggerebek kantor dan rumah dari beberapa aktivis pro-kemerdekaan yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan di Jammu dan Kashmir pada hari Sabtu kemarin (3/6/2017), menurut media India.
Altaf Ahmad Shah, menantu senior pejuang Kashmir Syed Ali Shah Geelani, dan Mushtaq Ahmad Chaya, presiden distrik Hurriyat Raja Mehrajudin, termasuk di antara mereka yang dianggap terpengaruh oleh penggerebekan tersebut.
Surat kabar Times of India mengutip kepala Badan Investigasi Nasional (NIA) Sharad Kumar yang mengatakan bahwa penggerebekan dilakukan di 22 lokasi, termasuk 14-15 di Kashmir dan tujuh di ibukota India New Delhi sejak Sabtu pagi.
Penggerebekan tersebut dilakukan untuk memotong dugaan hubungan keuangan dan lainnya antara pemimpin perlawanan Kashmir dan Pakistan, menurut Badan Investigasi Nasional India.
Pemimpin Kashmir, bagaimanapun, menyebut keseluruhan tindakan serta tuduhan yang dilakukan oleh NIA sebagai lelucon.
"Sementara kepala militer India dan anggota parlemen secara terbuka menyerukan pembunuhan warga Kashmir, mereka pada saat bersamaan menciptakan landasan lebih jauh untuk membenarkan tindakan genosida yang mereka lakukan di Kashmir," ujar pemimpin senior Kashmir dan Ketua Hurriyat Mirwaiz Umar Farooq Said kepada Anadolu Agency.
Dia menegaskan bahwa tempat tinggal dan kantor anggota partainya, termasuk Shahid-ul-Islam telah terpengaruh oleh penggerebekan tersebut.[fq]