GAZA CITY, PALESTINA - Kelompok perlawanan Islam Palestina Hamas membantah laporan terkait diusirnya sejumlah pemimpin kelompok itu dari Qatar.
Laporan media Sabtu lalu mengatakan bahwa Doha telah meminta sejumlah pemimpin Hamas untuk meninggalkan ibu kota tersebut karena tekanan asing.
Menurut saluran televisi Al-Mayadeen berbasis di Lebanon, seorang perwakilan Qatari memberi Hamas daftar anggota mereka yang harus meninggalkan Doha.
"Laporan ini tidak beralasan dan tidak benar," kata juru bicara Hamas Hossam Badran dalam sebuah pernyataan pada Ahad kemarin (4/6/2017).
Dia mengatakan bahwa laporan semacam itu bertujuan untuk menodai citra Hamas dan mempengaruhi hubungan luar negeri kelompok itu.
Juru bicara tersebut kemudian memuji peran Qatar dalam mendukung rakyat Palestina dan alasan mereka, terutama mengenai pembangunan Jalur Gaza.[fq]