ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki pada Selasa kemarin (6/6/2017) menyuarakan ketidaksetujuannya atas sanksi terhadap Qatar setelah beberapa negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.
"Saya ingin mengatakan dengan jelas bahwa kami menolak sanksi terhadap Qatar," kata Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency.
"Perkembangan ini, yang datang pada saat kita membutuhkan solidaritas dan kerjasama lebih dari sebelumnya, tidak baik bagi negara manapun di wilayah ini."
Ucapan Erdogan itu muncul saat dia berbicara di acara buka puasa yang diadakan oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di ibukota Ankara.
Selasa kemarin Erdogan juga melanjutkan usaha diplomatiknya untuk meredakan ketegangan antara Qatar dan negara-negara Arab yang menuduhnya mendukung terorisme.
Menurut sumber presiden, Erdogan melakukan hubungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Najib bin Tun Abdul Razak, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Yordania Abdullah II, dan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri.
Langkah ini menyusul panggilan telepon pada hari Senin sebelumnya dengan Emir Qatari Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Presiden Rusia Vladimir Putin, Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, dan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi.
Erdogan mengatakan kepada para pemimpin negara itu bahwa masalah regional harus diselesaikan melalui dialog, kata sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena pembatasan berbicara dengan media.
Jika dibutuhkan, Turki siap melakukan apapun, tegas Erdogan.[fq]