TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) menunjuk jari ke Arab Saudi untuk serangan kembar di parlemen Iran dan Makam Ayatola Komeni pada hari Rabu (7/6/2017) pagi yang menyebabkan 13 orang tewas.
Serangan yang terjadi beberapa kilometer selatan ibukota tersebut, merupakan yang pertama di negara tersebut yang dinyatakan oleh Islamic State (IS).
"Serangan teroris ini terjadi hanya sepekan setelah pertemuan antara presiden AS (Donald Trump) dan pemimpin terbelakan (Saudi) yang mendukung teroris," kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media Iran.
"Fakta bahwa Islamic State mengklaim bertanggung jawab membuktikan bahwa mereka terlibat dalam serangan brutal tersebut."
Trump pada hari Rabu menyatakan simpati kepada para korban, namun mengeluarkan peringatan berdemonstrasi bahwa negara tersebut menuai apa yang ditaburkannya.
"Kami berduka dan berdoa untuk korban serangan teroris yang tidak bersalah di Iran, dan untuk orang-orang Iran, yang mengalami masa-masa sulit seperti itu," kata Trump dalam sebuah pernyataan singkat.
"Kami menggarisbawahi bahwa negara-negara yang mensponsori risiko terorisme menjadi korban kejahatan yang mereka promosikan," tambahnya
Seorang petugas keamanan tewas ketika empat orang bersenjata masuk ke kompleks parlemen Teheran, sementara seorang tukang kebun dilaporkan tewas ketika beberapa penyerang bersenjata masuk ke makam Khomeini di selatan kota tersebut, menurut kantor berita ISNA.
"Pejuang dari Islamic State menyerang kuil Komeni dan parlemen Iran di Teheran," kata kantor berita IS Amaq.
Seorang pejabat di makam Komeni di Teheran selatan mengatakan "tiga atau empat" orang masuk melalui pintu barat dan melepaskan tembakan, membunuh tukang kebun dan melukai beberapa orang, menurut kantor berita Fars.
Dinas darurat Iran mengatakan bahwa total 13 orang tewas dalam dua serangan tersebut dan 43 lainnya cedera.
Fars mengatakan bahwa seorang penyerang jibaku wanita meledakkan dirinya di luar kuil suci Syi'ah itu dan menerbitkan foto yang menunjukkan ledakan tersebut. Kantor berita Mizanonline juga mengatakan seorang pembom jibaku wanita meledakkan dirinya di luar tempat suci, sementara seorang wanita lain ditangkap membawa enam granat.
Anggota parlemen Elias Hazrati mengatakan kepada televisi pemerintah tiga penyerang, satu dengan pistol dan dua dengan senapan serbu AK-47, menyerbu parlemen.
Sekitar setengah jam kemudian dan 19 kilometer dari gedung parlemen, seorang bersenjata melepaskan tembakan ke Mausoleum Ayatola Komeni dan melukai sejumlah orang, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan. (st/MEE)