View Full Version
Jum'at, 09 Jun 2017

Qatar Bantah Tuduhan Mendukung Terorisme

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Qatar menolak tuduhan mendukung terorisme setelah Arab Saudi dan sekutu-sekutunya memasukkan daftar lusinan orang dan entitas yang diduga terkait dengan Doha dalam upaya lain untuk menekan negara Teluk Persia itu, yang mana mereka telah memutuskan semua hubungan.

"Pernyataan gabungan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan UEA mengenai 'daftar pengawasan keuangan teror' sekali lagi memperkuat tuduhan tak berdasar yang sebenarnya tidak memiliki landasan," kata pemerintah Qatar dalam sebuah pernyataan pada hari Jum'at (9/6/2017).

Sebelumnya pada hari itu, Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) mengeluarkan sebuah pernyataan bersama, memasukkan belasan organisasi dan 59 orang dengan dugaan terkait dengan Qatar yang kaya energi dalam daftar tuduhan teror mereka.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa mereka dikenai sanksi karena "pelanggaran yang berlanjut dan terus menerus dari otoritas di Doha mengenai komitmen dan kewajiban Qatar."

Namun, pemerintah Qatar mempertahankan track record mereka di wilayah tersebut dan mengatakan, "Posisi kami dalam melawan terorisme lebih kuat daripada banyak penandatangan pernyataan bersama - sebuah fakta yang telah diabaikan oleh para pengarang."

Perkembangan terakhir bisa mengintensifkan krisis diplomatik yang mencengkeram kawasan Teluk Persia, yang melihat Saudi, bersama dengan sekutu-sekutunya, memutuskan hubungan diplomatik yang parah dengan Qatar pada 5 Juni.

Riyadh dan mitranya, termasuk Bahrain, Mesir dan UEA, juga memotong semua kontak darat, laut dan udara dengan Qatar, yang mereka tuduh mendukung terorisme dan mendestabilisasi wilayah tersebut.

Doha menyambut baik mediasi untuk mengurangi ketegangan, namun menyatakan dengan nada tegas dalam menghadapi tekanan, dengan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, "Jika ada orang yang berpikir mereka akan memaksakan sesuatu pada urusan internal atau masalah-masalah internal saya, ini tidak akan terjadi. "

Pada hari Kamis, diplomat tingkat atas Qatar itu mengatakan negaranya akan keluar dari isolasi dan akan bertahan selamanya. "" Kami belum siap untuk menyerah, dan tidak akan pernah siap untuk menyerahan kemerdekaan kebijakan luar negeri kami," tambahnya.

Krisis diplomatik menimbulkan pukulan berat bagi sektor ekonomi di Qatar, yang sangat bergantung pada impor makanan.

Pada hari Rabu, Reuters mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Qatar sedang berdiskusi dengan Iran dan Turki tentang mengamankan pasokan makanan dan air untuk mencegah kemungkinan kekurangan menyusul pecahnya hubungan dengan Saudi dan sekutu mereka.

Sehari kemudian, Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menulis di Twitter menuduh Doha meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dengan mencari bantuan dari Turki dan Iran.

"Eskalasi besar dari negara saudara yang membingungkan dan bingung dan permintaan perlindungan politik dari dua negara non-Arab dan perlindungan militer dari salah satu dari mereka bisa menjadi sebuah bab tragis dan komik baru," tulisnya. (st/ptv)


latestnews

View Full Version