LIBYA TIMUR (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab (UEA) telah mengabaikan embargo senjata PBB untuk mengirim persenjataan ke Jenderal Khalifa Haftar timur Libya, Komite Sanksi Libya telah melaporkan.
Penjualan senjata terlarang UEA telah membantu meningkatkan jumlah korban sipil dalam konflik tersebut, laporan komite itu menemukan.
Menurut al-Jazeera, komite telah meminta UEA untuk melakukan klarifikasi mengenai masalah ini namun tidak mendapat tanggapan.
Reuters melaporkan pada hari Jum'at (9/6/2017) bahwa keretakan yang terus berlanjut antara UEA dan Qatar sedang dimainkan di medan perang di Libya, karena keduanya mendukung pihak yang berbeda dalam pemberontakan yang menggulingkan Muammar Khadafi pada tahun 2011.
UEA telah membantu Khalifa Haftar memerangi mujahidin di timur negara itu.
Tapi Qatar telah membantah mendanai jihadis manapun yang memiliki kaitan dengan ekstremisme.
Jenderal Haftar membuat beberapa klaim terpisah dan tidak berdasar pada tanggal 29 Mei bahwa Hamas membiayai pejuang Islam di Libya timur.
Sebagai tanggapan, Hamas membantah klaim Haftar secara langsung pada hari Kamis, dengan mengatakan bahwa "tidak - dan tidak akan - mengirim pejuang dan senjata ke luar negeri."
"Senjata kami tetap diarahkan semata-mata ke Israel, yang akan terus kami tolak - bahkan jika itu berarti mengorbankan pemimpin kami, putra dan rumah kami," Khalil al-Hayya, seorang anggota Hamas terkemuka, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis. (st/TNA)