YERUSALEM (voa-islam.com) - Setelah mengalami perselisihan akibat dukungan Wellington dalam resolusi PBB pada Desember tahun lalu yang mengecam pembangunan permukiman Israel, Israel dan Selandia Baru akhirnya memulihkan hubungan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Selandia Baru Bill English memutuskan menghentikan perselisihan usai kedua pemimpin melakukan pembicaraan melalui telepon, pada Selasa kemarin (13/6/2017) menurut keterangan juru bicara Netanyahu.
Duta besar Israel untuk Selandia Baru akan kembali Wellington, pernyataan tersebut menambahkan, lapor AFP.
Perselisihan terjadi setelah Selandia Baru bersama sejumlah negara lain menyerukan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB pada Desember silam untuk mengesahkan resolusi yang mengecam pembangunan permukiman Israel.
Resolusi akhirnya disahkan setelah Amerika Serikat tidak menggunakan hak veto. Ini merupakan resolusi PBB pertama sejak 1979 yang mengecam Israel atas kebijakan tersebut.
Setelah resolusi tersebut disahkan, Israel menarik duta besarnya untuk Senegal dan Selandia guna melakukan konsultasi.
Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Venezuela dan Malaysia, dua negara yang mendukung resolusi tersebut dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan.
Israel dan Senegal mengumumkan sebelumnya pada bulan ini bahwa kedua belah pihak akan menormalisasi hubungan.[fq]