RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Sekretaris Jenderal Penghargaan Internasional Raja Arab Saudi Faisal, Abdel-Aziz Al-Sabeel, membantah laporan bahwa hadiah yang telah diberikan kepada Syaikh Yusuf Al-Qaradawi akan dicabut berdasarkan pandangan atau pendirian pribadi, Rassd.com melaporkan hari Se(14/6/2017).
Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Selasa, Al-Sabeel mengatakan bahwa hadiah tersebut - yang didirikan pada tahun 1976 oleh putra Raja Faisal - diberikan kepada orang-orang yang melayani umat manusia di bidang studi Islam, Arab, kedokteran dan sains.
Menurut Arabi21.com, Al-Sabeel menekankan bahwa hadiah diberikan terlepas dari kewarganegaraan, kepercayaan, jenis kelamin atau sekte dan menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mencabut hadiah tersebut dari orang-orang yang kritis terhadap Arab Saudi, surat kabar Saudi Okaz melaporkan.
Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, mantan ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, dipilih untuk mendapatkan hadiah itu pada tahun 1994 bersama Syaikh Sayyid Sabiq.
Pekan lalu Al-Qaradawi terdaftar bersama dengan 58 tokoh Muslim terkemuka lainnya dan pemimpin Ikhwanul Muslimin yang tinggal di Qatar dalam daftar hitam ala Saudi-Uni Emirat Arab-Bahrain. Saudi dan sekutu-sekutunya telah memutuskan hubungan dengan Doha setelah tuduhan bahwa negara Teluk itu mensponsori terorisme.
Awal pekan ini kementerian kebudayaan Saudi mengeluarkan 112 buku yang ditulis oleh Al-Qaradawi dari perpustakaannya. (st/MeMo)