Kapal Perang AS Tabrakan dengan Kapal Dagang Filipina di Laut Jepang

YOKOSUKA, JEPANG (voa-islam.com) - Kapal perang Angkatan Laut AS telah bertabrakan dengan kapal dagang Filipina di perairan Jepang, menyebabkan beberapa orang cedera.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 2.30 waktu setempat, 56 mil laut barat daya Yokosuka, Jepang, dan melibatkan kapal perusak rudal USS Fitzgerald, Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Jum'at (16/6/2017).

"USS Fitzgerald terlibat dalam sebuah tabrakan dengan kapal dagang berbendera Filipina, ACX Crystal. Penjaga Pantai Jepang ada di tempat kejadian," Armada ke-7 Angkatan Laut mengatakan dalam sebuah tweet.

Laporan awal menunjukkan beberapa luka pada personil AS dan satu pelaut AS yang terluka sejauh ini dibawa ke rumah sakit oleh helikopter penjaga pantai Jepang.

Menurut televisi NHK Jepang, tujuh lainnya masih belum ditemukan di kapal Angkatan Laut Amerika.

Saluran televisi menambahkan bahwa kecelakaan tersebut telah membuat USS Fitzgerald tidak dapat dioperasi karena banjir.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal perang tersebut tidak memiliki power untuk bergerak sendiri dan kapal tunda Jepang sedang berusaha menariknya kembali ke markasnya. Pejabat lain mengatakan kerusakan kapal itu "signifikan."

Laporan tidak resmi menyatakan bahwa air telah berhasil masuk ke dalam tiga kompartemen kapal.

USS Fitzgerald berukuran 505 kaki adalah perusak rudal kelas Arleigh Burke, ditugaskan pada tahun 1995, dan berbasis di Yokosuka, menurut Angkatan Laut AS.

Sebanyak 23 perwira, 24 kepala bintara dan 291 anggota pasukan Angkatan Laut mengoperasikan kapal perang tersebut.

Kapal tersebut menjalani operasi upgrade dan perbaikan senilai $ 21 juta pada bulan Februari dan telah dikirim untuk mendukung keamanan dan stabilitas di wilayah Indo-Asia-Pasifik, kata layanan tersebut.

Jepang dan AS memperkuat kerjasama militer mereka pada tahun 2015 dengan mengumumkan serangkaian pedoman revisi yang memungkinkan kapal perang Amerika menggunakan pangkalan Jepang untuk memperluas kehadirannya di wilayah tersebut. (st/ptv)