RAQQA, SURIAH (voa-islam.com) - Tewasnya rarusan ribu warga sipil Suriah akibat bombardir rezim teroris Assad selama 6 tahun lebih perang di negara itu sepertinya tidak menjadi masalah bagi Amerika Serikat yang tidak pernah sekalipun menembak jatuh pesawat tempur rezim yang melakukan pemboman serampangan kepada warga.
Namun hal itu akan berbeda jika yang ditargetkan tersebut adalah pasukan SDF yang mereka dukung, karena bagi AS itu adalah garis merah yang tidak boleh dilanggar dan harus ditindak yang bisa berupa penjatuhan pesawat tempur tersebut.
Sebuah jet tempur AS telah menembak jatuh sebuah pesawat perang pemerintah Suriah di provinsi Raqqa, Suriah, kata beberapa pejabat dari kedua belah pihak.
Koalisi pimpinan AS pada hari Ahad (18/6/2017) mengatakan pihaknya menenembak jatuh pesawat tempur tersebut setelah menjatuhkan bom pada pasukan Tentara Demokratik Suriah yang didukung Amerika yang memerangi Islamic State (IS) di Suriah utara.
Namun, tentara Suriah mengatakan jetnya sedang dalam misi tempur melawan pejuang kelompok bersenjata di dekat kota Raqqa, ibukota de facto IS di Suriah.
Insiden tersebut terjadi saat sebuah kelompok pemantau melaporkan pertempuran darat pertama antara pasukan pemerintah Suriah dan aliansi pejuang Komunis Kurdi dan sekuler Arab yang didukung AS.
"Pada pukul 6:43 pagi waktu setempat, sebuah pesawat rezim Suriah SU-22 menjatuhkan bom di dekat pejuang Angkatan Darat SDF (selatan) di Tabqa selatan dan, sesuai dengan peraturan pertempuran dan pembelaan diri secara kolektif terhadap pasukan koalisi, jet itu segera ditembak jatuh oleh US F / A-18E Super Hornet," Joint Task Force mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa dua jam sebelumnya, pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad menyerang pejuang SDF di kota Ja'Din di selatan Tabqa, "melukai sejumlah pejuang SDF dan mendorong SDF dari kota itu".
Pesawat koalisi kemudian menghentikan kemajuan awal pasukan pro-pemerintah dengan "demonstrasi kekuatan", koalisi mengatakan, menambahkan bahwa pihaknya "tidak berusaha untuk melawan rezim Suriah, pasukan Rusia atau pro-rezim" namun tidak akan "ragu untuk membela diri atau "kekuatan mitra mereka dari ancaman apapun".
Sebelumnya pada hari Ahad, tentara Suriah mengatakan bahwa "yang disebut aliansi internasional siang hari ini menargetkan jet di atas wilayah al-Rasafa di desa selatan al-Raqqa saat berada dalam misi tempur melawan Daesh", menggunakan Sebuah akronim bahasa Arab dari ISIL, yang juga dikenal sebagai ISIS.
Pilot jet tersebut hilang setelah "agresi mencolok" ini, komando tentara Assad menambahkan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita Suriah, SANA.
Koalisi pimpinan AS dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan kampanye pengeboman udara di Suriah utara dan provinsi Raqqa.
Pasukan yang didukung AS mengklaim telah mengepung kota Raqqa dan menangkap beberapa distrik dari pejuang IS.
Tentara Suriah juga telah mengambil alih wilayah dari mundurnya pejuang Islamic State di pedesaan Raqqa barat dan merebut kembali beberapa ladang minyak dan desa-desa yang berada di bawah kendali IS tersebut selama hampir tiga tahun.
Setelah penjatuhan pesawat Suriah, bentrokan antara pasukan pemerintah dan pejuang yang didukung koalisi pecah di dua desa sekitar 40km selatan kota Raqqa, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan. (st/Aje)