ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Islamabad mengecam serangan pesawat tak berawak oleh Amerika Serikat terhadap para tersangka militan di tanah Pakistan, menggambarkan serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.
"Posisi kami adalah bahwa serangan pesawat tak berawak itu kontraproduktif dan melanggar kedaulatan Pakistan," juru bicara Kementerian Luar Negeri Nafees Zakaria mengatakan pada hari Kamis (22/6/2017).
Pernyataan tersebut muncul setelah media mempublikasikan laporan tentang rencana peningkatan serangan pesawat tak berawak AS di wilayah tersebut.
Washington menuduh Islamabad menyediakan tempat yang aman bagi Taliban dan jihadis lainnya yang memerangi pemerintah Afghanistan yang didukung AS. Untuk mengatasi ancaman yang disebabkan oleh para jihadis, pejabat AS baru-baru ini mengungkapkan bahwa Washington bertujuan untuk memperkuat pendiriannya ke Pakistan dan merancang sebuah kebijakan baru untuk Afghanistan.
AS telah menggunakan ratusan pesawat tak berawak untuk melakukan penerbangan pengintaian dan serangan udara sejak Washington dan sekutu-sekutunya menyerang Afghanistan pada tahun 2001.
Serangan drone, yang dimulai di bawah pemerintahan mantan Presiden AS George W. Bush pada tahun 2004, meningkat selama masa jabatan mantan presiden AS Barack Obama di kantornya.
AS juga melakukan serangan drone di Afghanistan, Yaman, Somalia, dan Libya.
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memberikan perintah baru untuk meluncurkan serangan drone di berbagai belahan dunia sesuai dengan perang yang disebut Washington melawan teror (baca; Islam).
Islamabad, yang membantah memberikan dukungan kepada Taliban, telah berulang kali mengecam serangan semacam itu di Pakistan di depan umum.
Namun demikian, kabel diplomatik AS yang diterbitkan oleh Wikileaks pada tahun 2011 mengatakan bahwa militer Pakistan diam-diam membiarkan serangan terhadap pejuang Taliban di Pakistan.
Badan dunia dan saksi mata mengatakan warga sipil, termasuk anak-anak, telah menjadi korban serangan pesawat tak berawak AS.
AS tahun lalu menahan beberapa bantuan keuangan ke Pakistan karena ketidakpuasan terhadap kurangnya tindakan Islamabad terhadap militan. Pejabat AS mengatakan Trump juga berencana untuk menahan bantuan tersebut.
Zakaria, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan, "Pakistan sangat mementingkan hubungannya dengan AS."
"Kami sangat yakin bahwa kerja sama yang terus berlanjut antara kedua negara kita sangat penting untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di wilayah ini dan sekitarnya," katanya bahkan saat dia mengecam serangan pesawat tak berawak AS di negaranya. (st/ptv)