DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Qatar, Khaled Al-Attiyah menyebut blokade yang diberlakukan oleh beberapa negara Arab terhadap negara mereka sebagai "deklarasi perang".
"Ini adalah deklarasi perang tanpa darah," kata Al-Attiyah dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Al-Araby Al-Jadeed berbasis di London yang diterbitkan hari Jumat ini (30/6/2017).
Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab secara tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni lalu, dengan alasan dukungan Doha untuk terorisme.
Doha membantah tuduhan tersebut dan menolak daftar permintaan 13 poin yang diterima dari empat negara untuk memulihkan hubungan.
Al-Attiyah sendiri tiba di Ankara pada hari Kamis alu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Turki, lapor Anadolu Agency.
Dia mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Turki Fikri Isik pada hari Jumat diperkirakan akan fokus pada masalah basis militer Turki di Qatar.
"Qatar dan Turki mempertahankan hubungan bersejarah dan kunjungan saya datang dalam rangka meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara," ujarnya.[fq]