View Full Version
Senin, 03 Jul 2017

Koran Deir Spigel Jerman Sebut Upaya Kudeta kedua di Turki Masih Mungkin Terjadi

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Surat kabar Jerman Der Spiegel mengklaim dalam sebuah laporan bahwa usaha kudeta kedua di Turki berada dalam batas mungkin bersamaan dengan krisis lainnya yang dapat meletus di negara itu.

Laporan enam halaman yang ditulis oleh koresponden Turki koran tersebut, Maximilian Popp mengatakan bahwa semua faktor yang menyebabkan usaha kudeta masih ada di negara tersebut, dan bahwa krisis baru atau bahkan usaha kudeta kedua bukan tidak mungkin dapat terjadi.

Laporan itu mengatakan bahwa para komplotan percobaan kudeta pertama, yang dijuluki sebagai pemberontak melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan, masih belum pasti. Fetullah Gülen, pemimpin kelompok teror FETÖ yang berbasis di AS, tetap menjadi tersangka utama dalam semua persidangan dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup karena perannya dalam mendalangi usaha kudeta tersebut.

Sementara itu, polisi Istanbul hari Sabtu menemukan sebuah mesin yang mencetak dan membagikan selebaran politik, yang berisi bahan-bahan yang memprovokasi orang-orang melawan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, di sebuah kamar hotel yang dipesan oleh warga Jerman di distrik Taksim, Istanbul.

Selebaran tersebut, yang mengatakan bahwa demonstrasi tersebut dibiayai oleh Pemerintah Federal Jerman dan Negara Bagian Bavaria, meminta orang-orang untuk melakukan huru hara melawan "kediktatoran".

Sebuah laporan baru-baru ini berjudul, "Pemukiman FETÖ di Jerman dan Kebijakan FETO Jerman," telah mengungkapkan bahwa FETÖ telah menggunakan Jerman sebagai pusat fungsi utamanya dan bahwa pihak berwenang Jerman telah menerima struktur kelompok tersebut dengan tangan terbuka.

Laporan tersebut, yang diterbitkan oleh Foundation for Social, Political and Economic Research (SETA) mendukung Jerman untuk memperlakukan FETÖ dengan cara yang sama seperti memperlakukan organisasi teroris PKK, memperingatkan bahwa jika tidak ada perubahan, hubungan Jerman dengan Turki dapat dipaksa masuk Posisi yang sulit. (st/DS)


latestnews

View Full Version