ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Militer Suriah menghentikan sementara operasi mereka di provinsi selatan Daraa, Suwayda dan Quneitra, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Suriah Senin kemarin (3/7/2017).
Gencatan senjata sepihak, yang mulai berlaku pada hari Ahad dan akan berakhir Kamis tengah malam ini, seolah-olah ditujukan untuk mendukung proses perdamaian dan negosiasi, lapor Anadolu Agency.
Terutama, gencatan senjata sepihak diumumkan setelah 33 kelompok oposisi Suriah - yang semuanya berbasis di tiga wilayah berpengaruh - mengatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam perundingan damai dua hari yang dijadwalkan dimulai Selasa ini di ibukota Kazakhstan, Astana.
Sejak 3 Juni, rezim Assad telah meningkatkan serangan di wilayah yang masih ada perlawanan di Daraa. Seiring dengan Quneitra, Daraa termasuk dalam jaringan "zona de-eskalasi" yang harus dibangun sesuai dengan kesepakatan sebelumnya antara Turki, Rusia Dan Iran.
Menurut kesepakatan tersebut, yang ditandatangani di Astana pada awal Mei (dan mulai berlaku pada tanggal 5 Mei), zona tersebut akan mencakup kota Idlib, bersama dengan Latakia, Homs, Aleppo, Hama, Damaskus, Daraa dan Provinsi Quneitra.[fq]