ABU DHABI, UEA (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahayan hari Selasa kemarin (4/7/2017) mengatakan bahwa sudah saatnya Qatar mengakhiri dukungannya terhadap terorisme.
Pernyataannya datang pada saat negara-negara Arab memboikot Qatar atas tuduhan dukungannya terhadap terorisme dan mereka masih menunggu tanggapan Qatar melalui mediator Kuwait.
"Kami di wilayah ini, sayangnya melihat Qatar telah menjadi tuan rumah, membiarkan dan menghasut terorisme. Tidak mudah bagi kami untuk mengambil keputusan ini karena setelah bertahun-tahun berusaha meyakinkan saudara kami di Qatar. Tapi kami berharap dengan keputusan yang telah kami ambil, dan dengan bantuan mitra kami bahkan di Jerman, kami dapat membawa akal dan logika kepada kepemimpinan di Qatar," kata Sheikh Abdullah pada sebuah konferensi pers dengan mitranya dari Jerman di Abu Dhabi.
"Cukup. Cukup mendukung terorisme, cukup banyak dukungan untuk tindakan intoleran. Cukup Qatar mendatangkan unsur-unsur tersebut dan mendestabilisasi kawasan ini," tambahnya, seperti dilansir Al Arabiya.
Menteri luar negeri Emirat itu juga mengatakan bahwa terlalu dini untuk membicarakan sanksi tambahan untuk Qatar. "ini tergantung pada apa yang akan kita dengar dari saudara-saudara kami di Kuwait," kata Sheikh Abdullah.
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya mengumumkan pada tanggal 5 Juni mereka memutuskan hubungan dengan Qatar dan kemudian mengajukan daftar 13 tuntutan.
Mereka menuduh Qatar mendukung ekstremisme dan terlalu dekat dengan Iran, sebuah tuduhan yang ditolak Doha.
Tuntutan tersebut mencakup Doha harus mengakhiri dukungan ke Ikhwanul Muslimin, menutup kantor berita Al Jazeera, menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup sebuah pangkalan militer Turki di wilayah tersebut.[fq]