HAMBURG, JERMAN (voa-islam.com) - Protes menentang kapitalisme dan korporatisme telah memasuki malam ketiga berturut-turut di kota Hamburg, Jerman, bahkan berlanjut setelah sebuah pertemuan para pemimpin dari negara-negara industri berakhir di kota tersebut.
Bentrokan pecah antara demonstran dan pasukan keamanan pada hari Ahad (9/7/2017) pagi di jalan-jalan di Hamburg, meski ada kesimpulan dari pertemuan puncak ke-12 negara-negara G20.
Menolak globalisasi dan keserakahan perusahaan, para pemrotes melemparkan botol dan batu ke pasukan keamanan dan membakar mobil, tumpukan sampah, dan mendirikan barikade jalanan sendiri. Polisi terpaksa menggunakan meriam air, semprotan merica, dan gas air mata untuk membubarkan pemrotes.
Demonstran menyuarakan kemarahan mereka pada berbagai isu, termasuk perubahan iklim, ketidaksetaraan kekayaan global, dan kehadiran Presiden AS Donald Trump pada pertemuan puncak dua hari, yang dirangkum pada hari Sabtu.
Sejumlah pemrotes yang tidak ditentukan ditangkap, dan beberapa pasukan polisi juga menderita luka-luka dalam bentrokan hari Ahad.
Selama tiga hari terakhir, lebih dari 200 petugas polisi terluka dan ada 143 orang yang ditahan, menurut angka terbaru.
Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengecam kekerasan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu "tidak dapat diterima" untuk "menempatkan kehidupan masyarakat ... [dan] kehidupan para pengunjuk rasa berada dalam bahaya."
Protes telah dimulai di Hamburg seminggu menjelang KTT tersebut. (st/ptv)