ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Zona de-eskalasi yang didirikan di Suriah barat daya secara drastis telah mengurangi tingkat kekerasan di sana, kata menteri luar negeri Rusia hari Rabu kemarin (12/7/2017).
"Zona barat daya yang dibentuk dengan partisipasi militer, diplomat dan militer Rusia, Yordania dan AS telah membantu mengurangi tingkat kekerasan secara drastis," ujar Sergey Lavrov seperti dikutip oleh kantor berita resmi TASS Rusia.
Lavrov mengatakan bahwa ada perubahan positif di Suriah dengan pelaksanaan kesepakatan untuk menetapkan zona de-eskalasi.
Pada pertemuan keempat di ibukota Kazakhstan pada tanggal 4 Mei lalu, tiga negara penjamin - Rusia, Turki dan Iran - menandatangani kesepakatan untuk membangun zona tersebut di Suriah.
Pada tanggal 7 Juli, Lavrov mengumumkan Rusia, AS dan Yordania telah menyetujui sebuah gencatan senjata di Suriah bagian barat daya - di Daraa, Quneitra dan Souweida. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada tanggal 9 Juli.
"Kami berharap bahwa tren ini akan dikonsolidasikan," papar Lavrov pada sebuah konferensi pers dengan mitra Belgia-nya Didier Reinders di Brussels, menurut TASS.
Lavrov mengatakan bahwa dia berharap tiga zona lainnya akan selesai pada putaran keenam perundingan Astana pada bulan Agustus mendatang.[fq]