YERUSALEM, PALESTINA (voa-islam.com) - Sedikitnya 70 warga Palestina, termasuk Imam Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikrama Shabri, telah terluka akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Zionis Israel di Al-Quds Yerusalem Timur.
Bentrokan meletus pada hari Selasa (18/7/2017) setelah tentara Israel melakukan serangan dengan menembakkan gas air mata ke demonstran yang telah berkumpul di luar kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memprotes tindakan pembatasan rezim Tel Aviv yang diberlakukan di situs suci umat Muslim tersebut.
Laporan yang beredar menyebut bahwa Syaikh Ikrima Sabri, terluka akibat tembakan pasukan Israel.
Sebelumnya pada hari itu, pasukan Zionis Israel menyerang orang-orang Palestina yang melakukan aksi duduk di luar pintu masuk utama kompleks untuk hari ketiga berturut-turut setelah Tel Aviv menerapkan langkah-langkah baru yang melarang jemaah Muslim melakukan shalat secara bebas di masjid tersebut.
Pasukan Israel pada hari Ahad membuka kembali komplek tersebut, yang mencakup Masjid al-Aqsa dan Dome of the Rock, dua hari setelah mereka menutupnya setelah tembakan mematikan di daerah tersebut.
Namun, umat Islam menolak masuk ke dalam situs tersebut untuk memprotes tindakan pengamanan yang baru dilakukan, termasuk pemasangan detektor logam dan kamera.
Wilayah Palestina yang diduduki telah menyaksikan ketegangan baru sejak pasukan Israel memberlakukan pembatasan masuk para jemaah Palestina ke kompleks Masjid al-Aqsa di Al-Quds Yerusalem Timur pada Agustus 2015.
Lebih dari 300 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel dalam ketegangan yang terus berlanjut sejak awal Oktober 2015.
Rezim Tel Aviv telah mencoba mengubah susunan demografis Al-Quds Yerusalem selama beberapa dekade terakhir dengan membangun permukiman, menghancurkan situs-situs bersejarah dan mengusir penduduk Palestina setempat.
Orang-orang Palestina mengatakan bahwa tindakan Israel ditujukan untuk membuka jalan bagi Yudaisasi kota tersebut. (st/ptv)