View Full Version
Kamis, 27 Jul 2017

Erdogan Sebut Pemindahan Detektor Logam di Pintu Masuk Al-Aqsa oleh Israel Tidak Cukup

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (26/7/2017) menyambut pemindahan detektor logam Israel dari lokasi kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem yang sangat sensitif namun mengatakan bahwa itu saja "tidak cukup".

Zionis Israel memasang detektor logam di pintu masuk ke kompleks masjid Haram al-Sharif, namun setelah demonstrasi dan diplomasi internasional intensif untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut, pemerintah melepaskan detektor dari lokasi tersebut.

"Israel mengambil langkah yang tepat untuk menghapus detektor logam untuk membantu menurunkan ketegangan," kata Erdogan.

"Tapi apakah ini sesuai dengan keinginan kita? Tidak, tidak," katanya pada sebuah pertemuan mengenai pendidikan lanjutan di dunia Islam di Ankara.

Erdogan mengatakan bahwa Turki "tidak dapat mentoleransi" kendala yang ditempatkan pada umat Islam yang mengunjungi lokasi tersebut pada saat sholat Jum'at.

Orang-orang Palestina memandang langkah-langkah keamanan baru itu sebagai penegasan penguasaan lebih lanjut Israel atas lokasi tersebut, yang merupakan inti dari konflik Israel-Palestina.

Bentrokan pecah saat demonstrasi, menyebabkan lima warga Palestina tewas.

"Pemerintah Israel ingin menghancurkan karakter Islam Yerusalem dengan sebuah praktik baru setiap hari," kata Erdogan.

Ada pernyataan saling bersambut dari kedua belah pihak setelah Erdogan mengkritik Israel pada hari Selasa dan menuduhnya "mencoba mengambil masjid (al-Aqsa) dari tangan Muslim".

Kementerian luar negeri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komentarnya adalah "sangat memusingkan, salah dan terdistorsi".

Pernyataan itu dibalas juru bicara kementerian luar negeri Turki Huseyin Muftuoglu pada hari Rabu, mengutuk ucapan "sombong" Israel. (st/TNA) 


latestnews

View Full Version