YERUSALEM (voa-islam.com) - Ribuan orang berkumpul di luar pemakaman tiga pejuang Palestina yang membunuh dua petugas polisi Israel-Druze di kompleks Masjid Al-Aqsa dua pekan lalu.
Pemakaman tersebut diadakan di Masjid Masala di lingkungan al-Jabareen di kota Umm al-Fahm pada Kamis (27/7/2017) dini hari, karena keluarga korban tewas menolak untuk bekerja sama dengan syarat Israel untuk pemakaman siang hari.
Massa orang-orang Palestina meneriakkan slogan-slogan dan mengibarkan bendera ketika jenazah Mohammed Ahmed Mohammed Jabareen 29; Mohammed Hamed Abdullatif Jabarin, 19, dan Mohammed Ahmad Mufdal Jabarin, 19, dibawa melalui jalan-jalan.
Ketiga pejuang tersebut, semuanya berasal dari keluarga yang sama, memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan Otoritas Palestina membatalkan komunikasi dengan Israel.
Orang-orang yang gugur tersebut diduga menyelundupkan senjata ke kompleks Masjid Al-Aqsa sebelum membunuh dua petugas polisi Israel.
Pasukan Israel pada awalnya menahan jenazah mereka selama 13 hari dan hanya mengembalikan jenazah-jenazah itu ke keluarga mereka setelah perintah pengadilan.
Seorang pengacara Palestina mengatakan kepada The New Arab bahwa polisi mencoba memberlakukan pembatasan keluarga almarhum namun ribuan pemrotes tetap turun ke jalanan.
Pihak berwenang Israel kemudian memasang detektor logam dan kamera keamanan ke pintu masuk kompleks masjid Aqsha, yang membuat para pemimpin agama dan Palestina yang menyerukan pemboikotan terhadap masjid tersebut.
Boikot ini diperkirakan akan terangkat setelah sholat Ashar pada hari Kamis, setelah detektor logam Israel dan kamera pengenal wajah dikeluarkan setelah tekanan domestik dan internasional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu bahwa negaranya "tidak dapat mentolerir" pembatasan keamanan yang dikenakan pada umat Islam saat mengunjungi al-Aqsa saat sholat Jum'at.
Pada hari Kamis, pasukan Israel memindahkan pagar dan perancah yang terpasang dimana kamera keamanan baru dipasang.
Banyak orang berkumpul di Yerusalem, beberapa orang melepaskan kembang api di pusat kota untuk merayakan pembongkaran perangkat keamanan tersebut. (st/TNA)