RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pemimpin terkemuka Syi'ah Irak Muqtada al-Sadr telah bertemu dengan pangeran mahkota Arab Saudi dan beberapa pejabat Saudi lainnya dalam perjalanan langka ke kerajaan tersebut.
Menurut Saudi Press Agency pada hari Ahad (30/7/2047), Sadr bertemu dengan Mohammed bin Salman di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah.
"Yang Mulia Sayyid Muqtada al-Sadr, semoga Tuhan mengasihani dia, pergi mengunjungi Arab Saudi dengan sebuah undangan resmi," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor pemimpin Syi'ah Irak berpengaruh itu.
Sebuah sumber Irak yang dekat dengan partai politik Sadr mengatakan kepada The New Arab bahwa Moqtada Al-Sadr akan didampingi oleh delegasi pemimpin agama dan politisi Syi'ah dari Gerakan Sadr.
"Sadr menerima undangan dari Pengadilan Saudi untuk mengunjungi Riyadh bulan lalu melalui duta besar Irak untuk Arab Saudi, Rushdi al-Ani," kata sumber tersebut.
Dia menambahkan bahwa komandan pasukan paramiliter Sadr, Abu Duaa al-Issawi, akan ikut dalam perjalanan tersebut.
Saat tiba, Sadr disambut oleh mantan duta besar Saudi untuk Irak, Thamer al-Sabhan, yang diganti menyusul permintaan Baghdad, setelah dia mendesak Irak untuk menyingkirkan anggota paramiliter Syi'ah brutal Unit Mobolisasi Populer Hashed al-Shaabi dalam perang melawan Islamic State (IS). Seorang pejabat Syi'ah Irak mengatakan pertemuan itu akan membahas masalah kebijakan Riyadh terhadap Syi'ah di Irak.
"Perundingan akan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan Irak di bawah kebijakan baru Riyadh mengenai keterbukaan terhadap Syi'ah Irak," kata anggota parlemen tersebut.
Bulan lalu, Arab Saudi dan Irak mengumumkan bahwa mereka sedang membentuk sebuah dewan koordinasi untuk memperkuat hubungan strategis yang bertujuan untuk menyembuhkan hubungan yang bermasalah dengan negara-negara Arab lainnya.
Pada tahun 2015, Riyadh membuka kembali kedutaan besarnya di Irak setelah absen 25 tahun, dan pada bulan Februari, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir melakukan perjalanan ke Baghdad. (st/dbs)